Senin, 06 Juli 2015

TAUHID - Kelebihan Sholawat Nabi



Pokok Bahasan     :  TAUHID
Judul                    :  Kelebihan Sholawat Nabi
Nara Sumber        :  Al Ustdz. Al Habib Umar bin Abdurrahman Assegaf


Assalamu’alaikum Wr. Wb.


Amalan berupa Sholawat Nabi meskipun dibaca tidak ikhlas tetap diterima Alloh. Amalan Sholawat meskipun tanpa ijasah dari mursid tetap mempunyai sinar.
Hadist Nabi: “Doa yang dibaca diantara Sholawat Nabi, maka tidak ditolak Alloh.”

Pengarang kitab Tauhid ini tidak mengunakan kata Syaidina sebelum nama Nabi, bukan berarti pengarang tidak tahu memberikan penghormatan kepada Baginda Nabi, karena pengarang melakukannya untuk mengimbangi bait syair.

Apabila kita mengarang syair, maka disunnahkan menggunakan kata “Syaidina” di awal nama Nabi, sebagai penghormatan kepada Baginda Nabi. Akan tetapi apabila Sholawat atau Syair yang telah dikarang oleh ulama-ulama terdahulu yang isinya tidak mencantumkan kata “Syaidina”, maka jangan kita merubah atau menambahkan kata “Syaidina”.  Karena bila hal semacam itu kita lakukan, maka kita seakan-akan menganggap ulama-ulama terdahulu kurang adab terhadap kepada Baginda Nabi. Sesungguhnya kecintaan dan adab mereka kepada Nabi melebihi kecintaan dan adab kita kepada Rasululloh. Hal tersebut mereka lakukan, kemungkinan sebagai penyeimbang dari ‘bait syair’ agar terdengar enak bila dibaca. Ataupun ada alas an-alasan tertentu yang tidak kita ketahui.

Sohabat bertanya kepada Rasululloh: “Bagaimana cara kami bersholawat kepadamu wahai Rasululloh?” Nabi menjawab: Katakan: “Allohuma Sholi ala Muhammad Wa’ala ali Muhammad.” Tidak ada hadist yang mengharuskan kita menggunakan kata Syaidina dalam bersholawat kepada Nabi.

“Allohumag’firli” (Ya Alloh ampunilah aku), Nabi melarang doa semacam ini, karena kita hanya memohon ampunan untuk diri kita sendiri. Tetapi mohon ampunlah untuk seluruh kaum muslimin dengan membaca doa: “Allohumag’firlana”

Syaidina Umar RA. pernah berdoa dengan mengucapkan: “Allohumag’firli Warhamni”. Rasululloh mendengarnya, kemudian Rasululloh menepuk pundak Syaidina Umar dan menyuruhnya membaca: “Allohumag’firlana Warhamna” 


CATATAN:
Ini saja yang dapat al-faqir rangkum dari isi penjelasan ta’lim yang begitu luas yang disampaikan oleh Al Ustdz. Al Habib Umar bin Abdurrahman Assegaf. Semoga rangkuman ini dapat bermanfaat dan menjadi motivasi dalam menuntut ilmu.
Kebenaran Mutlaq milik Alloh dan Segala Kekhilafan adalah dari pribadi Al-faqir sendiri. Segala kelebihan dan kekurangan yang Al-faqir sampaikan dalam ringkasan ini mohon dibukakan pintu maaf yang seluas-luasnya.
Karena keterbatasan ilmu yang Al-faqir miliki, maka Al-faqir tidak membuka forum Tanya Jawab dalam Blog ini.
Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya al-faqir haturkan kepada Syaidil Walid Al Ustdz Al Habib Umar bin Abdurrahman Assegaf yang telah memberikan izin kepada al-faqir untuk dapat menyebarluaskan isi ta’lim di Majlis Ta’lim AL KIFAHI AL TSAQAFY, dan tal lupa ucapan terima kasih al-faqir sampaikan untuk H. Aun Mustofa yang telah mengizinkan al-faqir untuk menggunakan fasilitas kantor untuk membuat ringkasan ta’lim ini. 
Afwan Al-faqir tidak mencantumkan nama kitab dan pengarang dalam setiap rangkuman yang al-faqir kirimkan, karena ada permintaan dari Al Ustdz untuk tidak mencantumkannya. Karena disamping mengunakan kitab utama, beliau juga mengunakan kitab-kitab lain sebagai referensi untuk memperjelas dalam menerangkan permasalahan yang ada dalam kitab utama yang dibaca, harap dapat di maklum, terima kasih. 

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Diterbitkan dalam rangka mengajak untuk menghadiri Majlis Ta’lim AL KIFAHI AL TSAQAFY. Kritik & Saran dapat disampaikan melalui E-mail:  hsn_5805@yahoo.co.id

Ingin mendapatkan kiriman ringkasan ta’lim secara rutin silahkan gabung di Facebook Group Majlis Ta’lim AL KIFAHI AL TSAQAFY: http://www.facebook.com/groups/alkifahi/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar