Rabu, 15 Juli 2015

TAUHID - Arkanul Iman



Pokok Bahasan     :  TAUHID
Judul                    :  Arkanul Iman
Nara Sumber        :  Al Ustdz. Al Habib Umar bin Abdurrahman Assegaf


Assalamu’alaikum Wr. Wb.


Ketahui oleh kamu bahwa Keimanan kepada Alloh adalah tidak adanya keraguan tentang keyakinan kepada Alloh. Alloh adalah Esa dalam Zat-Nya dan tidak ada yang sebanding dengan Zat Alloh. Kita sebagai manusia juga esa, akan tetapi keesaan kita masih memiliki bagian-bagian seperti kepala, badan, tangan, kaki dan lain-lain. Sedangkan keesaan Alloh adalah mutlaq tanpa dapat dibagi-bagi.

Alloh Maha Melihat dan Maha Mendengar, kita pun dapat melihat dan mendengar, tetapi penglihatan dan pendengaran kita terbatas, apabila ada halangan/hijab, maka pandangan atau pendengaran kita juga akan terhalang. Akan tetapi tidak demikian dengan pandangan dan pendengaran Alloh yang tidak dapat terhalang dengan apapun juga.

Bagi Alloh tidak ada sekutu bagi-Nya dalam hal ke-Tuhan-an, yaitu hanya Alloh saja yang berhaq untuk disembah.

Alloh bersifat Qodim: tidak adanya permulaan dan akhir bagi adanya Alloh. Alloh kekal abadi dan lestari, tidak ada batas keabadian bagi Alloh. Sedangkan bagi manusia ada awal permulaan dan akhir dari kehidupan yang telah ditentukan.

Kita pun wajib beriman kepada Malaikat. Malaikat adalah hamba-hamba yang dimulyakan Alloh. Para malaikat tidak pernah membangkang/durhaka atas apa yang Alloh perintahkan. Malaikat-malaikat benar dengan apa-apa yang disampaikan/ dibertakannya.

Kita pun wajib percaya kepada Kitab-Kitab dan Suhuf-Suhuf yang Samawi yang Alloh sampaikan kepada Nabi dan Rasul-Nya. Qalam Alloh yang Qodim adalah Qalam yang berada pada Zat Alloh, tidak ada suara, huruf, baris ataupun harokat. Al-Qur’an yang berada pada kita sama dengan Al-Qur’an yang berada di Lauhil-Mah’fudz. Dan sesungguhnya yang terkandung dalam Al-Qur’an adalah kebenaran yang nyata.

Kita pun harus pula meyakini/megimani Rasul-Rasul dan Nabi-Nabi Alloh. Alloh mensucikan mereka dari hal-hal yang buruk, mereka terpelihara dari dosa-dosa yang kecil maupun dosa-dosa yang besar (Ma’shum), baik sebelum jadi Nabi/Rasul maupun setelah jadi Nabi/Rasul.

Apa yang tercantum di dalam Al-Qur’an bahwa Nabi Adam AS. telah bermaksiat kepada Alloh dengan memakan buah quldhi, akan tetapi pengertiannya tidak demikian. Adalah wajar bagi seorang Tuan (yaitu:Alloh) dapat berkata/berbuat apa saja kepada hambanya (yaitu: Nabi Adam AS.)

Perbuatan yang terlihat bagus dilakukan oleh seorang muslim yang beribadah (Abror), tetapi akan terlihat jelek atau tidak pantas bila dilakukan/dikerjakan oleh seorang yang telah mempunyai kedudukan sebagai Ulama Sholihin (Muqorobin). Sebagai contoh: Seorang Abror masih terlihat pantas bila mengunakan celana model Jean’s yang tertutup aurotnya. Akan tetapi celana Jean’s akan terlihat jelek dan tidak pantas bila digunakan oleh para Muqoribin. Demikian halnya dengan perbuatan Nabi Adam yang memakan buah Quldhi, bila yang melakukannya hanyalah seorang Abror, maka hal tersebut masih terlihat pantas, akan tetapi karena yang melakukannya adalah seorang Nabi yang begitu dekat kedudukannya kepada Alloh, maka terlihat menjadi jelek. 

Dan kitapun harus meyakini akan adanya hari akhir (Qiamat), yaitu meyakini adanya kematian sampai apa yang terjadi padanya dan apa yang meliputi atas kematian itu, yaitu adanya pertanyaan 2 malaikat, nikmat atau ahzab kubur, kebangkitan dari kubur, balasan, hisab (perhitungan), mizan (timbangan), siraj’ (jembatan), jannah (surga) atau Nar’ (neraka).

Dan kita harus pula percaya pada taqdir. Meyakini apa yang Alloh tentukan pada masa lalu yang mesti terjadi. Dan apa yang tidak Alloh tentukan mustahil terjadinya. Dan bahwasanya Alloh menentukan yang baik dan yang buruk sebelum penciptaan mahluk. Dan bahwasanya seluruh kejadian terjadi dengan ketentuan Qodar dan Taqdirnya.

Hadist Riwayat Imam Ahmad, Imam Hakim dan Abi Hurairah RA., Rasululloh SAW. bersabda: “Perbaharui kamu punya iman.” Sohabat bertanya: “Bagaimana kami memperbaharui iman kami Ya Rasululloh?” Rasululloh berkata: “LAA ILAAHA ILLALLAAH”.
Hadist Riwayat Syechon (Imam Bukhari & Imam Muslim) dari Utsman bin Malik, Rasululloh SAW. bersabda: “Bahwasanya Alloh mengaharamkan atas api neraka siapa orang yang mengucapkan  LAA ILAAHA ILLALLAAH  dengan mengharapkan keridhoan Alloh.”
Hadist Riwayat Abu Assyahir dan Imam Ali RA., bersabda Rasululloh SAW.: “Menyampaikan kepadaku Jibril AS., berkata Alloh SWT.: “LAA ILAAHA ILLALLAAH adalah benteng-Ku, siapa orang yang memasuki benteng-Ku maka ia akan selamat dari ahzab-Ku”


CATATAN:
Ini saja yang dapat al-faqir rangkum dari isi penjelasan ta’lim yang begitu luas yang disampaikan oleh Al Ustdz. Al Habib Umar bin Abdurrahman Assegaf. Semoga rangkuman ini dapat bermanfaat dan menjadi motivasi dalam menuntut ilmu.
Kebenaran Mutlaq milik Alloh dan Segala Kekhilafan adalah dari pribadi Al-faqir sendiri. Segala kelebihan dan kekurangan yang Al-faqir sampaikan dalam ringkasan ini mohon dibukakan pintu maaf yang seluas-luasnya.
Karena keterbatasan ilmu yang Al-faqir miliki, maka Al-faqir tidak membuka forum Tanya Jawab dalam Blog ini.
Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya al-faqir haturkan kepada Syaidil Walid Al Ustdz Al Habib Umar bin Abdurrahman Assegaf yang telah memberikan izin kepada al-faqir untuk dapat menyebarluaskan isi ta’lim di Majlis Ta’lim AL KIFAHI AL TSAQAFY, dan tal lupa ucapan terima kasih al-faqir sampaikan untuk H. Aun Mustofa yang telah mengizinkan al-faqir untuk menggunakan fasilitas kantor untuk membuat ringkasan ta’lim ini. 
Afwan Al-faqir tidak mencantumkan nama kitab dan pengarang dalam setiap rangkuman yang al-faqir kirimkan, karena ada permintaan dari Al Ustdz untuk tidak mencantumkannya. Karena disamping mengunakan kitab utama, beliau juga mengunakan kitab-kitab lain sebagai referensi untuk memperjelas dalam menerangkan permasalahan yang ada dalam kitab utama yang dibaca, harap dapat di maklum, terima kasih. 

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Diterbitkan dalam rangka mengajak untuk menghadiri Majlis Ta’lim AL KIFAHI AL TSAQAFY. Kritik & Saran dapat disampaikan melalui E-mail:  hsn_5805@yahoo.co.id

Ingin mendapatkan kiriman ringkasan ta’lim secara rutin silahkan gabung di Facebook Group Majlis Ta’lim AL KIFAHI AL TSAQAFY: http://www.facebook.com/groups/alkifahi/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar