Pokok
Bahasan : TASAWUF
Judul : Memulyakan Ulama & Keutamaan Ilmu
Nara
Sumber : Al
Ustdz. Al Habib Umar bin Abdurrahman Assegaf
“Yang
pertama kali memegang syafaat di akhirat nanti adalah para Anbiya (Nabi-Nabi), berikutnya
para Ulama dan berikutnya para Syuhada.” (HR. Khotib dari Utsman).
“Kelebihan
atau Keutamaan seorang Ulama bila dibandingkan dengan orang yang bukan Ulama
adalah seperti kedudukan Nabi dibandingkan dengan umatnya.” (HR. Anas bin
Malik)
“Muliakan
oleh kamu para ulama, karena mereka adalah ahli waris Nabi.” (HR. Abu Zabbier).
Mulyakan mereka, berbuat baik kepada mereka baik dengan tutur kata maupun
perbutan. Siapa orang yang memulyakan ulama, maka Alloh dan RasulNYA akan
memulyakan orang yang memulyakan ulama.
“Siapa
orang yang mengajarkan satu ayat dalam Al-Qur’an atau satu bab dari ilmu,
niscaya akan Alloh tumbuhkan pahlanya sampai hari Qiamat.” (HR. Ibnu Assatir
dari Abi Sya’id)
“Siapa
orang yang mengajarkan satu bagian ilmu, maka bagi orang yang mengajarkan itu
ilmu mendapatkan bagian pahala dari orang yang mengamalkan itu ilmu dan tidak
mengurangi sedikitpun pahala dari orang yang mengamalkannya.” (HR. Ibnu Majjah
dari Muaz bin Annas)
“Sungguh
Alloh memberikan hidayah dari sebab kita menyampaikan ilmu, maka Alloh akan
memberikan pahala yang lebih bagus dari dunia beserta isinya.” (HR. Ahmad dari
Muaz)
Karena
ilmu yang kita sampaikan, orang menjadi rajin mengerjakan Shalat, berpuasa dan
mengerjakan amal shaleh lainnya. Menuntun orang ke arah yang lebih baik (ke
jalan ridho Alloh) adalah lebih utama dari pada mensedekahkan seluruh hartanya.
Seorang
yang meninggalkan rumah di pagi hari atau sore hari, menuju ke tempat-tempat
untuk mengajarkan/menyampaikan ilmu, maka pahlanya lebih baik dari pada jihad
fi sabilillah berperang melawan orang kafir.
“Siapa
orang (lelaki/perempuan) yang Alloh berikan/titipkan kepadanya ilmu syari’at,
kemudian ia sembunyikan dari orang-orang yang membutuhkannya, maka Alloh kekang
ia punya mulut dengan tong yang terbuat dari api neraka di akhirat kelak.” (HR.
Thabrani)
Siapa
orang yang menuntut ilmu dengan niat selain karena Alloh, melainkan karena
dunia, maka ia tidak akan mencium baunya syurga.” (HR. Imam An Nasa’i dari Abu
Hurairoh)
CATATAN:
Ini saja yang dapat al-faqir rangkum
dari isi penjelasan ta’lim yang begitu luas yang disampaikan oleh Al Ustdz. Al
Habib Umar bin Abdurrahman Assegaf. Semoga rangkuman ini dapat bermanfaat dan
menjadi motivasi dalam menuntut ilmu.
Kebenaran
Mutlaq milik Alloh dan Segala Kekhilafan adalah dari pribadi Al-faqir sendiri.
Segala kelebihan dan kekurangan yang Al-faqir sampaikan dalam ringkasan ini
mohon dibukakan pintu maaf yang seluas-luasnya.
Karena
keterbatasan ilmu yang Al-faqir miliki, maka Al-faqir tidak membuka forum Tanya
Jawab dalam Blog ini.
Ucapan
terima kasih yang sebesar-besarnya al-faqir haturkan kepada Syaidil Walid Al
Ustdz Al Habib Umar bin Abdurrahman Assegaf yang telah memberikan izin kepada
al-faqir untuk dapat menyebarluaskan isi ta’lim di Majlis Ta’lim AL KIFAHI AL TSAQAFY, dan tal lupa ucapan terima
kasih al-faqir sampaikan untuk H. Aun Mustofa yang telah mengizinkan al-faqir
untuk menggunakan fasilitas kantor untuk membuat ringkasan ta’lim ini.
Afwan
Al-faqir tidak mencantumkan nama kitab dan pengarang dalam setiap rangkuman
yang al-faqir kirimkan, karena ada permintaan dari Al Ustdz untuk tidak
mencantumkannya. Karena disamping mengunakan kitab utama, beliau juga
mengunakan kitab-kitab lain sebagai referensi untuk memperjelas dalam
menerangkan permasalahan yang ada dalam kitab utama yang dibaca, harap dapat di
maklum, terima kasih.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Diterbitkan
dalam rangka mengajak untuk menghadiri Majlis
Ta’lim AL KIFAHI AL TSAQAFY. Kritik & Saran dapat disampaikan melalui
E-mail: hsn_5805@yahoo.co.id
Ingin
mendapatkan kiriman ringkasan ta’lim secara rutin silahkan gabung di Facebook
Group Majlis Ta’lim AL KIFAHI AL TSAQAFY:
http://www.facebook.com/groups/alkifahi/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar