Rabu, 15 Juli 2015

TASAWUF - Adab Menerima/Memberikan Pujian



Pokok Bahasan     :  TASAWUF
Judul                    :  Adab Menerima/Memberikan Pujian
Nara Sumber        :  Al Ustdz. Al Habib Umar bin Abdurrahman Assegaf


Assalamu’alaikum Wr. Wb.


Hendaklah kamu enggan/tidak senang/benci bila orang memberikan pujian kepada kamu. Bila orang memuji kamu dengan apa yang ada pada kamu, seperti mengatakakan kepada kamu bahwa kamu orang alim, kamu pemurah/dermawan dll. dan yang dikatakannya ada pada kamu, maka ucapkanlah (yang artinya): “Segala puji bagi Alloh yang menampakkan kebaikan.” Jangan kita menjadi lupa diri dengan sebab pujian tersebut.

Sebaliknya bila ada orang yang memberikan pujian yang isi pujiannya tersebut tidak ada pada kita, maka ucapkanlah (yang artinya): “Ya Alloh jangan Engakau ahjab aku dengan apa yang mereka sangka, dan ampuni aku dari apa yang mereka tidak ketahui, dan jadikan aku lebih baik dari apa yang mereka sangka.”

Kamu jangan memuji seseorang kecuali bila kamu ketahui dari sebab pujianmu itu maka ia menjadi lebih bertambah semangat keaktifannya, kelincahannya dalam beribadah atau ia merupakan orang alim yang orang lain tidak tahu tentang kealimannya atau kedermawanannya. Sehingga dengan pujian kamu tersebut orang lain jadi mengetahui dan dapat mengambil berkah dan manfaat darinya. Akan tetapi dengan syarat antara yang memuji dan orang yang dipuji selamat keduanya. Yang memuji selamat dari memberikan pujian yang tidak benar dan orang yang dipuji menjadi tidak takabur dan lupa diri. Akan tetapi bila kamu ketahui bahwa bila diberikan pujian orang tersebut tidak berubah menjadi lebih baik, maka hindari memujinya. Misalkan orang yang diberikan pujian atau diberikan keritikan/nasehat tetapi tingkah laku dan perbuatannya tidak berubah kearah yang baik, maka hindari memberi pujian untuk mereka. 


CATATAN:
Ini saja yang dapat al-faqir rangkum dari isi penjelasan ta’lim yang begitu luas yang disampaikan oleh Al Ustdz. Al Habib Umar bin Abdurrahman Assegaf. Semoga rangkuman ini dapat bermanfaat dan menjadi motivasi dalam menuntut ilmu.
Kebenaran Mutlaq milik Alloh dan Segala Kekhilafan adalah dari pribadi Al-faqir sendiri. Segala kelebihan dan kekurangan yang Al-faqir sampaikan dalam ringkasan ini mohon dibukakan pintu maaf yang seluas-luasnya.
Karena keterbatasan ilmu yang Al-faqir miliki, maka Al-faqir tidak membuka forum Tanya Jawab dalam Blog ini.
Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya al-faqir haturkan kepada Syaidil Walid Al Ustdz Al Habib Umar bin Abdurrahman Assegaf yang telah memberikan izin kepada al-faqir untuk dapat menyebarluaskan isi ta’lim di Majlis Ta’lim AL KIFAHI AL TSAQAFY, dan tal lupa ucapan terima kasih al-faqir sampaikan untuk H. Aun Mustofa yang telah mengizinkan al-faqir untuk menggunakan fasilitas kantor untuk membuat ringkasan ta’lim ini. 
Afwan Al-faqir tidak mencantumkan nama kitab dan pengarang dalam setiap rangkuman yang al-faqir kirimkan, karena ada permintaan dari Al Ustdz untuk tidak mencantumkannya. Karena disamping mengunakan kitab utama, beliau juga mengunakan kitab-kitab lain sebagai referensi untuk memperjelas dalam menerangkan permasalahan yang ada dalam kitab utama yang dibaca, harap dapat di maklum, terima kasih. 

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Diterbitkan dalam rangka mengajak untuk menghadiri Majlis Ta’lim AL KIFAHI AL TSAQAFY. Kritik & Saran dapat disampaikan melalui E-mail:  hsn_5805@yahoo.co.id

Ingin mendapatkan kiriman ringkasan ta’lim secara rutin silahkan gabung di Facebook Group Majlis Ta’lim AL KIFAHI AL TSAQAFY: http://www.facebook.com/groups/alkifahi/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar