Jumat, 31 Juli 2015

TASAWUF - Berbaik Sangka Kepada Alloh dan Kaum Muslimin



Pokok Bahasan     :  TASAWUF
Judul                    :  Berbaik Sangka Kepada Alloh dan Kaum Muslimin
Nara Sumber        :  Al Ustdz. Al Habib Umar bin Abdurrahman Assegaf


Assalamu’alaikum Wr. Wb.


Hendaknya kamu menjenguk orang-orang yang sakit sesuai dengan anjuran dari Rasululloh saw., terutama sekali bila yang sakit adalah orang tua kita ataupun guru kita.

Menjenguk orang yang sakit mempunyai manfaat bagi kita agar kita dapat bersyukur atas karunia kesehatan yang Alloh SWT. berikan. Sedangkan melayat ataupun mengantar jenazah mempunyai manfaat agar kita dapat bersyukur atas ni’mat panjang umur yang masih Alloh berikan kepada kita, sehingga kita masih diberi kesempatan untuk bertobat dan menambah amal kebaikan.

Dalam menjenguk orang sakit kita niatkan Lillahwafillah, tanpa mengharapkan pujian dari orang lain ataupun mendapatkan simpati dari si-sakit dan keluarganya.

Kita perlu terus menjalin silaturahmi dengan teman-teman kita di masa kecil, teman-teman di masa sekolah, teman-teman kuliah, teman-teman pondok dll.

Cium tangan kepada yang lebih tua dan berjabat tangan kepada yang lebih muda, berpelukan kepada sesama muslim menunjukkan ahlaq yang baik. Tunjukkan ahlaq kita yang baik dengan menegur/menyapa saudara-saudara kita terlebih dahulu tanpa memandang status sosial ataupun jabatan mereka. Jangan kita menjadi gengsi untuk menegur/menyapa terlebih dahulu kepada orang yang status sosialnya terlihat berada di bawah kita.

Bila berjumpa 2 orang muslim, kemudian saling berjabat tangan, maka Alloh bagikan kepada keduanya masing-masing 90 rahmat dan 10 rahmat lagi Alloh tambahkan untuk orang yang paling menampakan kesenangan diantara keduanya.

Menjenguk orang-orang sakit, terutama bila yang sakit adalah orang susah, maka alangkah baiknya bila kita memberikan bantuan keuangan agar dapat digunakan untuk biaya pengobatannya, bukan makanan karena mereka lebih membutuhkan uang dibandingkan dengan makanan.

Hendaknya kamu berbaik sangka kepada sesama kaum muslimin, hati-hati kamu berburuk sangka kepada mereka. Tidak ada kebaikan yang dapat melebihi kebaikan dari 2 sifat ini, yaitu:
1.  Berbaik sangka kepada Alloh
Siapa orang yang ditimpa musibah dan ia berburuk sangka kepada Alloh, maka ia telah berbuat zholim kepada Alloh. Bila kita ditimpa kesusahan perbanyaklah ucapkanlah dzikir:
“HasbunAlloh wani’mal waqil ni’mal mawlaa wani’mannasir” &
“Yaa Latif…… Ultufbinna fimma zarrot bihil magodhir”

2.  Berburuk sangka kepada Kaum Muslimin
Jangan kamu berburuk sangka/su’uzon atas perbutan kaum muslimin, kemungkinan masih ada kebaikan dari apa yang mereka kerjakan. Bila ada saudara kita yang berbuat maksiat, maka cegah mereka agar mereka mengentikan berbuatan maksiatnya dengan jalan tobat dari perbuatan maksiatnya. Puncak dari berburuk sangka/su’uzon kepada kaum muslimin adalah bahwa kamu mengi’tikodkan berbuatan yang tidak baik terhadap orang-orang muslim yang terlihat mengerjakan perbuatan-perbuatan baik.
Bila kamu melihat orang-orang muslim banyak mengerjakan shalat, banyak mengerjakan puasa, banyak bershodaqoh, banyak membaca Al-Qur’an. Dan kamu menyangka semua ibadah yang mereka adalah karena ria kepada manusia, ingin menunjukkan kebaikan, ingin mendapatkan bantuan, maka sangkaan kamu itu adalah zhon (sangkaan) yang tidak baik. Zhon yang semacam ini terbit dari hati yang sudah rusak/ busuk/ buruk dan ia termasuk ahlaq-ahlaq kaum munafiqin. Orang-orang munafiqin adalah menipu Alloh dan Alloh akan membalas perbutan mereka karena mereka menuduh orang-orang muslimin berbuat ria. 


CATATAN:
Ini saja yang dapat al-faqir rangkum dari isi penjelasan ta’lim yang begitu luas yang disampaikan oleh Al Ustdz. Al Habib Umar bin Abdurrahman Assegaf. Semoga rangkuman ini dapat bermanfaat dan menjadi motivasi dalam menuntut ilmu.
Kebenaran Mutlaq milik Alloh dan Segala Kekhilafan adalah dari pribadi Al-faqir sendiri. Segala kelebihan dan kekurangan yang Al-faqir sampaikan dalam ringkasan ini mohon dibukakan pintu maaf yang seluas-luasnya.
Karena keterbatasan ilmu yang Al-faqir miliki, maka Al-faqir tidak membuka forum Tanya Jawab dalam Blog ini.
Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya al-faqir haturkan kepada Syaidil Walid Al Ustdz Al Habib Umar bin Abdurrahman Assegaf yang telah memberikan izin kepada al-faqir untuk dapat menyebarluaskan isi ta’lim di Majlis Ta’lim AL KIFAHI AL TSAQAFY, dan tal lupa ucapan terima kasih al-faqir sampaikan untuk H. Aun Mustofa yang telah mengizinkan al-faqir untuk menggunakan fasilitas kantor untuk membuat ringkasan ta’lim ini. 
Afwan Al-faqir tidak mencantumkan nama kitab dan pengarang dalam setiap rangkuman yang al-faqir kirimkan, karena ada permintaan dari Al Ustdz untuk tidak mencantumkannya. Karena disamping mengunakan kitab utama, beliau juga mengunakan kitab-kitab lain sebagai referensi untuk memperjelas dalam menerangkan permasalahan yang ada dalam kitab utama yang dibaca, harap dapat di maklum, terima kasih. 

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Diterbitkan dalam rangka mengajak untuk menghadiri Majlis Ta’lim AL KIFAHI AL TSAQAFY. Kritik & Saran dapat disampaikan melalui E-mail:  hsn_5805@yahoo.co.id

Ingin mendapatkan kiriman ringkasan ta’lim secara rutin silahkan gabung di Facebook Group Majlis Ta’lim AL KIFAHI AL TSAQAFY: http://www.facebook.com/groups/alkifahi/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar