Sabtu, 06 Juni 2015

TAUHID - Meng-imani Ciptaan Alloh



Pokok Bahasan     :  TAUHID
Judul                    :  Meng-imani Ciptaan Alloh
Nara Sumber        :  Al Ustdz. Al Habib Umar bin Abdurrahman Assegaf


Assalamu’alaikum Wr. Wb.


Di padang Ma’shar akan ditimbang kitab-kitab atau catatan-catatan amal perbuatan kita yang meliputi kebaikan di satu kitab dan catatan keburukan kita di satu kitab yang lain, jadi ada 2 kitab.

Ada pula yang berpendapat yang ditimbang bukan berupa catatan melainkan berupa  a’yan  atau  a’in  yaitu menyerupai suatu bentuk, misalnya untuk perbuatan amal kebaikan berupa sesuatu bentuk yang menyenangkan. Perbuatan amal baik kita akan berbentuk sesuatu yang bagus terbuat dari nur dan akan ditimbang dengan timbangan dari nur pula. Sedangkan perbuatan amal yang tidak baik akan berbentuk sesuatu yang buruk dan hitam dan akan ditimbang dengan timbangan yang hitam pula.

Segala apapun berbuatan yang kita lakukan tidak akan lolos dari catatan malaikat. Amal perbutan kita akan dilaporkan setiap hari Senin dan Kamis. Catatan amal perbuatan kita akan dilaporkan kepada nabinya, kepada orang tuanya yang akan dilaporkan setiap hari Jum’at.

Apabila banyak perbuatan amal baik, maka akan mengembirakan hati nabi dan orang tuanya. Sedangkan apabila banyak catatan amal buruk, maka hal itu akan menyusahkan hati nabi dan orang tuanya. “Jangan kau sakiti hati orang tuamu yang telah meninggal dunia dangan catatan amal perbuatan burukmu.” (Hadist) Orang tua tidak akan menanggung perbuatan dosa anaknya, akan tetapi perbuatan dosa yang dilakukan anaknya di dunia akan menyusahkan hati mereka.

Wajib kita meng-imani adanya jembatan “Shirotol-Mustaqiem”. Jembatan yang akan dilalui oleh setiap manusia, termasuk para Nabi, Shidiqien dan Orang-orang yang masuk surga tanpa di hisab (Dari: Hadist Soheh).

Para ulama-ulama akan masuk surga paling belakang, karena mereka akan memberikan syafa’at kepada orang-orang yang menaruh kecintaan kepada mereka.

Jembatan Shirotol-Mustaqiem panjangnya sejauh 3.000 tahun perjalanan, 1.000 tahun jalannya mendaki, 1.000 tahun jalannya menurun dan 1.000 tahun jalannya mendatar. Jembatan Shirotol-Mustaqiem lebih halus dari rambut dan lebih tajam dari pedang.

Ada sekelompok orang yang selamat melaluinya hingga masuk surga, ada sekelompok orang yang tercebut ke neraka jahanam untuk sementara waktu (sampai waktu yang dikehendaki Alloh),  dan ada sekelompok orang yang kekal di neraka seperti orang-orang kafir.

Cara jalan masing-masing orang yang melewati jembatan Shirotol-Mustaqiem berbeda-beda bergantung amal perbuatannya di dunia. Ada yang melewati jembatan Shirotol-Mustaqiem laksana kilat yang menyambar, ada yang seperti angin yang bertiup kencang, ada yang seperti burung terbang, ada yang berlari seperti kuda yang tangkas, ada yang berjalan seperti biasa, dan ada pula yang merangkak dan lain sebagainya. Semakin pandai mereka menghindari perbuatan dosa, semakin cepat mereka dapat melalui jembatan Shirotol-Mustaqiem.

Makhluk Alloh yang lain yang perlu di-imani adalah:
Arash’:  yaitu makhluk Alloh yang berbentuk kubah dan dipikul oleh 4 orang malaikat yang tingginya sampai ke langit yang ke-7dan kakinya berpijak pada lapisan bumi yang ke-7.
Kursy: yaitu makhluk Alloh yang berada di bawah Arash’
Qolam: yaitu makhluk Alloh tempat tertulisnya catatan-catatan amal perbuatan manusia.
Semua makhluk yang Alloh ciptakan ada hikmahnya. Bukan berarti Alloh mempunyai hajat /butuh  terhadap makhluk ciptaannya. Alloh menciptakan Arash’ bukan untuk berlindung dari sesuatu. Alloh menciptakan Kursy bukan sebagai tempatnya bersemayam (Alloh tidak bertempat). Alloh menciptakan Qolam bukan untuk mengingatkan Alloh apabila Alloh lupa.


CATATAN:
Ini saja yang dapat al-faqir rangkum dari isi penjelasan ta’lim yang begitu luas yang disampaikan oleh Al Ustdz. Al Habib Umar bin Abdurrahman Assegaf. Semoga rangkuman ini dapat bermanfaat dan menjadi motivasi dalam menuntut ilmu.
Kebenaran Mutlaq milik Alloh dan Segala Kekhilafan adalah dari pribadi Al-faqir sendiri. Segala kelebihan dan kekurangan yang Al-faqir sampaikan dalam ringkasan ini mohon dibukakan pintu maaf yang seluas-luasnya.
Karena keterbatasan ilmu yang Al-faqir miliki, maka Al-faqir tidak membuka forum Tanya Jawab dalam Blog ini.
Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya al-faqir haturkan kepada Syaidil Walid Al Ustdz Al Habib Umar bin Abdurrahman Assegaf yang telah memberikan izin kepada al-faqir untuk dapat menyebarluaskan isi ta’lim di Majlis Ta’lim AL KIFAHI AL TSAQAFY, dan tal lupa ucapan terima kasih al-faqir sampaikan untuk H. Aun Mustofa yang telah mengizinkan al-faqir untuk menggunakan fasilitas kantor untuk membuat ringkasan ta’lim ini. 
Afwan Al-faqir tidak mencantumkan nama kitab dan pengarang dalam setiap rangkuman yang al-faqir kirimkan, karena ada permintaan dari Al Ustdz untuk tidak mencantumkannya. Karena disamping mengunakan kitab utama, beliau juga mengunakan kitab-kitab lain sebagai referensi untuk memperjelas dalam menerangkan permasalahan yang ada dalam kitab utama yang dibaca, harap dapat di maklum, terima kasih. 

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Diterbitkan dalam rangka mengajak untuk menghadiri Majlis Ta’lim AL KIFAHI AL TSAQAFY. Kritik & Saran dapat disampaikan melalui E-mail:  hsn_5805@yahoo.co.id

Ingin mendapatkan kiriman ringkasan ta’lim secara rutin silahkan gabung di Facebook Group Majlis Ta’lim AL KIFAHI AL TSAQAFY: http://www.facebook.com/groups/alkifahi/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar