Pokok
Bahasan : TAUHID
Judul : Meng-imani Ciptaan Alloh
Nara
Sumber : Al
Ustdz. Al Habib Umar bin Abdurrahman Assegaf
Di
padang Ma’shar akan ditimbang kitab-kitab atau catatan-catatan amal perbuatan
kita yang meliputi kebaikan di satu kitab dan catatan keburukan kita di satu
kitab yang lain, jadi ada 2 kitab.
Ada
pula yang berpendapat yang ditimbang bukan berupa catatan melainkan berupa a’yan
atau a’in yaitu menyerupai suatu bentuk, misalnya untuk
perbuatan amal kebaikan berupa sesuatu bentuk yang menyenangkan. Perbuatan amal
baik kita akan berbentuk sesuatu yang bagus terbuat dari nur dan akan ditimbang
dengan timbangan dari nur pula. Sedangkan perbuatan amal yang tidak baik akan
berbentuk sesuatu yang buruk dan hitam dan akan ditimbang dengan timbangan yang
hitam pula.
Segala
apapun berbuatan yang kita lakukan tidak akan lolos dari catatan malaikat. Amal
perbutan kita akan dilaporkan setiap hari Senin dan Kamis. Catatan amal
perbuatan kita akan dilaporkan kepada nabinya, kepada orang tuanya yang akan
dilaporkan setiap hari Jum’at.
Apabila
banyak perbuatan amal baik, maka akan mengembirakan hati nabi dan orang tuanya.
Sedangkan apabila banyak catatan amal buruk, maka hal itu akan menyusahkan hati
nabi dan orang tuanya. “Jangan kau sakiti hati orang tuamu yang telah meninggal
dunia dangan catatan amal perbuatan burukmu.” (Hadist) Orang tua tidak akan
menanggung perbuatan dosa anaknya, akan tetapi perbuatan dosa yang dilakukan
anaknya di dunia akan menyusahkan hati mereka.
Wajib
kita meng-imani adanya jembatan “Shirotol-Mustaqiem”. Jembatan yang akan
dilalui oleh setiap manusia, termasuk para Nabi, Shidiqien dan Orang-orang yang
masuk surga tanpa di hisab (Dari: Hadist Soheh).
Para
ulama-ulama akan masuk surga paling belakang, karena mereka akan memberikan
syafa’at kepada orang-orang yang menaruh kecintaan kepada mereka.
Jembatan
Shirotol-Mustaqiem panjangnya sejauh 3.000 tahun perjalanan, 1.000 tahun
jalannya mendaki, 1.000 tahun jalannya menurun dan 1.000 tahun jalannya
mendatar. Jembatan Shirotol-Mustaqiem lebih halus dari rambut dan lebih tajam
dari pedang.
Ada
sekelompok orang yang selamat melaluinya hingga masuk surga, ada sekelompok
orang yang tercebut ke neraka jahanam untuk sementara waktu (sampai waktu yang
dikehendaki Alloh), dan ada sekelompok
orang yang kekal di neraka seperti orang-orang kafir.
Cara
jalan masing-masing orang yang melewati jembatan Shirotol-Mustaqiem
berbeda-beda bergantung amal perbuatannya di dunia. Ada yang melewati jembatan
Shirotol-Mustaqiem laksana kilat yang menyambar, ada yang seperti angin yang
bertiup kencang, ada yang seperti burung terbang, ada yang berlari seperti kuda
yang tangkas, ada yang berjalan seperti biasa, dan ada pula yang merangkak dan
lain sebagainya. Semakin pandai mereka menghindari perbuatan dosa, semakin
cepat mereka dapat melalui jembatan Shirotol-Mustaqiem.
Makhluk
Alloh yang lain yang perlu di-imani adalah:
Arash’: yaitu makhluk Alloh yang berbentuk kubah dan
dipikul oleh 4 orang malaikat yang tingginya sampai ke langit yang ke-7dan
kakinya berpijak pada lapisan bumi yang ke-7.
Kursy:
yaitu makhluk Alloh yang berada di bawah Arash’
Qolam:
yaitu makhluk Alloh tempat tertulisnya catatan-catatan amal perbuatan manusia.
Semua
makhluk yang Alloh ciptakan ada hikmahnya. Bukan berarti Alloh mempunyai hajat
/butuh terhadap makhluk ciptaannya. Alloh
menciptakan Arash’ bukan untuk berlindung dari sesuatu. Alloh menciptakan Kursy
bukan sebagai tempatnya bersemayam (Alloh tidak bertempat). Alloh menciptakan
Qolam bukan untuk mengingatkan Alloh apabila Alloh lupa.
CATATAN:
Ini saja yang dapat al-faqir rangkum
dari isi penjelasan ta’lim yang begitu luas yang disampaikan oleh Al Ustdz. Al
Habib Umar bin Abdurrahman Assegaf. Semoga rangkuman ini dapat bermanfaat dan
menjadi motivasi dalam menuntut ilmu.
Kebenaran
Mutlaq milik Alloh dan Segala Kekhilafan adalah dari pribadi Al-faqir sendiri.
Segala kelebihan dan kekurangan yang Al-faqir sampaikan dalam ringkasan ini
mohon dibukakan pintu maaf yang seluas-luasnya.
Karena
keterbatasan ilmu yang Al-faqir miliki, maka Al-faqir tidak membuka forum Tanya
Jawab dalam Blog ini.
Ucapan
terima kasih yang sebesar-besarnya al-faqir haturkan kepada Syaidil Walid Al
Ustdz Al Habib Umar bin Abdurrahman Assegaf yang telah memberikan izin kepada
al-faqir untuk dapat menyebarluaskan isi ta’lim di Majlis Ta’lim AL KIFAHI AL TSAQAFY, dan tal lupa ucapan terima
kasih al-faqir sampaikan untuk H. Aun Mustofa yang telah mengizinkan al-faqir
untuk menggunakan fasilitas kantor untuk membuat ringkasan ta’lim ini.
Afwan
Al-faqir tidak mencantumkan nama kitab dan pengarang dalam setiap rangkuman
yang al-faqir kirimkan, karena ada permintaan dari Al Ustdz untuk tidak
mencantumkannya. Karena disamping mengunakan kitab utama, beliau juga
mengunakan kitab-kitab lain sebagai referensi untuk memperjelas dalam
menerangkan permasalahan yang ada dalam kitab utama yang dibaca, harap dapat di
maklum, terima kasih.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Diterbitkan
dalam rangka mengajak untuk menghadiri Majlis
Ta’lim AL KIFAHI AL TSAQAFY. Kritik & Saran dapat disampaikan melalui
E-mail: hsn_5805@yahoo.co.id
Ingin
mendapatkan kiriman ringkasan ta’lim secara rutin silahkan gabung di Facebook
Group Majlis Ta’lim AL KIFAHI AL TSAQAFY:
http://www.facebook.com/groups/alkifahi/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar