Selasa, 16 Juni 2015

TAUHID - Ajaran-ajaran Nabi



Pokok Bahasan     :  TAUHID
Judul                    :  Ajaran-ajaran Nabi
Nara Sumber        :  Al Ustdz. Al Habib Umar bin Abdurrahman Assegaf


Assalamu’alaikum Wr. Wb.


Semua ajaran-ajaran yang di-nisbah-kan kepada nabi-nabi ada pada ajaran yang dibawa Baginda Rasululloh. Semua ajaran-ajaran Rasululloh sudah mengungguli ajaran-ajaran nabi-nabi yang lain. Baik dari tutur kata maupun perbuatan Rasululloh melebihi dari pada nabi-nabi yang lain, sehingga tidak perlu kita mencontoh nabi-nabi yang lain, cukuplah Rasululloh yang telah menghimpun semua ahlaq dan ajaran-ajaran nabi-nabi yang lain yang patut kita teladani.

Kita boleh mengikuti semua ajaran Nabi, terkecuali ada dalil yang mengkhususkan bahwa ajaran tersebut hanya khusus untuk Nabi. Contoh: beristri lebih dari 4 orang adalah kekhususan yang Alloh berikan kepada Nabi, berwudhu hanya sekali-sekali (dalam hal ini Nabi ingin menunjukkan bahwa dalam kondisi darurat boleh kita melakukan wudhu hanya sekali-sekali) bila dalam kondisi normal maka hukumnya makruh.

Semua ajaran nabi selama tidak ada larangan silahkan dikerjakan, akan tetapi apabila ada larangan meskipun hanya sekedar makruh saja, maka jangan dikerjakan. Dalam satu hadist Shoheh yang diriwayatkan oleh Imam Bukhori: Dijelaskan bahwa Nabi pernah mencium istrinya kemudian Nabi langsung sholat. Hal tersebut jangan kita kerjakan, karena ada sebagian ulama yang berpendapat bahwa hal tersebut dikhususkan untuk Nabi. Dan ada pula ulama yang berpendapat bahwa Nabi melakukan hal tersebut sebelum turunnya ayat Al-Qur’an yang melarang perbuatan tersebut.

Ajaran atau amalan yang dikerjakan yang bersumber dari Sohabat Nabi, berlanjut ke Ta’biin, Tabi’ tabiin, ulama salaf sampai ulama kholaf hingga sekarang ini, Insya Alloh selamat dari dunia hingga akhirat.

Ulama Salaf yang dimaksud diatas bukanlah golongan atau kelompok orang yang saat ini menamakan dirinya kaum “salafy”. Jangan tertipu oleh mereka yang sikap dan perbuatannya selalu menyalahkan ulama-ulama terdahulu, yang selalu men-cap bid’ah kepada orang yang tidak sefaham dengan mereka. Mereka memberikan label bid’ah pada amalan yang biasa kita kerjakan seperti: Tahlil, Maulid Nabi, Sholawat Nabi, Ratib, Zikir dll.

Pegang keras-keras Sunnah Nabi dan tuntunan para ulama Salaf. Hadist Nabi: “Akan datang suatu zaman dimana memegang Sunnahku seperti memegang bara api yang panas.”

Habib Abdullah bin Alwi Al Haddad, pernah berkata: Saat ini (zaman beliau) sangat sulit untuk dijumpai orang Sholeh atau Ulama. Perkataan beliau sesuai dengan Hadist Nabi yang diucapkan dihadapan para Sohabat: “Kalian semua berada pada zaman yang banyak Ulamanya dibandingkan dengan Hutoba’ (penceramah). Nanti akan datang suatu zaman dimana Ulamanya lebih sedikit dibandingkan dengan Hutoba’. Hadist Nabi tersebut sudah terbukti pada zaman kita sekarang ini.

Jika sudah mendapatkan orang Sholeh, maka ikuti ajarannya dan jangan meninggalkannya. Hadist Nabi: “Jangan mengganggu orang Sholeh (menggunjing atau memusuhinya), karena murka Alloh akan datang pada orang yang memusuhi orang-orang Sholeh.


CATATAN:
Ini saja yang dapat al-faqir rangkum dari isi penjelasan ta’lim yang begitu luas yang disampaikan oleh Al Ustdz. Al Habib Umar bin Abdurrahman Assegaf. Semoga rangkuman ini dapat bermanfaat dan menjadi motivasi dalam menuntut ilmu.
Kebenaran Mutlaq milik Alloh dan Segala Kekhilafan adalah dari pribadi Al-faqir sendiri. Segala kelebihan dan kekurangan yang Al-faqir sampaikan dalam ringkasan ini mohon dibukakan pintu maaf yang seluas-luasnya.
Karena keterbatasan ilmu yang Al-faqir miliki, maka Al-faqir tidak membuka forum Tanya Jawab dalam Blog ini.
Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya al-faqir haturkan kepada Syaidil Walid Al Ustdz Al Habib Umar bin Abdurrahman Assegaf yang telah memberikan izin kepada al-faqir untuk dapat menyebarluaskan isi ta’lim di Majlis Ta’lim AL KIFAHI AL TSAQAFY, dan tal lupa ucapan terima kasih al-faqir sampaikan untuk H. Aun Mustofa yang telah mengizinkan al-faqir untuk menggunakan fasilitas kantor untuk membuat ringkasan ta’lim ini. 
Afwan Al-faqir tidak mencantumkan nama kitab dan pengarang dalam setiap rangkuman yang al-faqir kirimkan, karena ada permintaan dari Al Ustdz untuk tidak mencantumkannya. Karena disamping mengunakan kitab utama, beliau juga mengunakan kitab-kitab lain sebagai referensi untuk memperjelas dalam menerangkan permasalahan yang ada dalam kitab utama yang dibaca, harap dapat di maklum, terima kasih. 

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Diterbitkan dalam rangka mengajak untuk menghadiri Majlis Ta’lim AL KIFAHI AL TSAQAFY. Kritik & Saran dapat disampaikan melalui E-mail:  hsn_5805@yahoo.co.id

Ingin mendapatkan kiriman ringkasan ta’lim secara rutin silahkan gabung di Facebook Group Majlis Ta’lim AL KIFAHI AL TSAQAFY: http://www.facebook.com/groups/alkifahi/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar