Pokok
Bahasan : TAUHID
Judul : Hisab Amal Perbuatan
Nara
Sumber : Al
Ustdz. Al Habib Umar bin Abdurrahman Assegaf
Adakan perhitungan (hisab)
pekerjaan/amal-amal diri kamu. Bila kamu sudah yakin bahwa di atas kamu ada
yang mengawasi dan disamping kamu ada yang mencatatnya. Maka hisablah diri kamu
atas seluruh apa-apa yang kamu kerjakan sejak pagi, siang, sore dan malam hari.
Ada sebagian sholafush sholeh membawa
2(dua) batu yang berwarna hitam dan putih. Apabila ia melakukan kebaikan, maka
ia memasukkan batu putih kedalam kantongnya. Dan apabila ia melakukan keburukan
maka ia memasukkan batu hitam kedalam kantongnya. Setelah malam ia melihat
kedalam kantong tersebut, batu mana yang lebih banyak? Apakah batu putih atau
batu hitam? Apabila ternyata banyak batu hitam yang berada dalam kantongnya,
maka ia mengisi sisa malam tersebut dengan beristigfar kepada Alloh dan
melakukan amalan-amalan baik sebagai pengganti dari keburukan yang
dikerjakannya pada hari itu, seperti qiyamullail (shalat malam), membaca
Al-Qur’an, Dzikir, Sholawat dan lain sebagainya.
Yang terbaik adalah berfikir sebelum
melakukan sesuatu pekerjaan, apakah ada manfaat untuk akhirat kita? Sehingga
kita mengetahui hukum Alloh apakah pekerjaan tersebut tidak melanggar syara’?
Apabila setelah dipertimbangkan ternyata pekerjaan tersebut tidak baik, maka
jangan dikerjakan. Apabila seseorang menimbang-nimbang atau menghisab dirinya
di dunia, maka akan ringan hisabnya di akhirat kelak.
Menginginkan panjang umur dan kekayaan
tanpa meminta agar umur dan ridzki yang diberikan berkah atau bermanfaat untuk
akhiratnya, maka itu perbuatan tercela. Terkecuali untuk ulama yang umurnya
bermanfaat untuk membimbing umat.
Siapa orang yang pendek
angan-angannya, akan kurang keresahannya dan terang ia punya hati serta ridho
dan senang akan pemberian Alloh yang sedikit. Habib Abdullah Al Haddad berkata:
“Apabila kamu tidak ridho dengan pemberian Alloh, maka hidupmu akan
resah/gelisah.”
Ada orang yang sungguh-sunguh dengan
pekerjaannya dan ada yang sungguh-sungguh dalam menuntut ilmu, maka ia akan
mencapai apa-apa yang diinginkannya dengan taufiq dari Alloh sehingga sampai
pada taqdir Alloh.
Wajib kita beriman pada kematian,
kematian bisa datang tanpa dapat kita duga. Hanya amal shaleh yang akan
menemani kita sampai kubur. Di negara Barat saat ini diadakan penelitian
tentang obat untuk memperpanjang umur manusia sampai pada akhirnya akan
diteliti agar orang dapat hidup selamanya di dunia.
Mereka tidak beriman kepada Alloh,
sehingga tidak mengetahui taqdir Alloh tentang kematian: “Kulunafsin ja’iqotul
maut” (Setiap makhluk pasti akan mati).
Malaikat Izrail tingginya menyundul
langit yang tertinggi, kakinya berada pada dasar bumi, semua makhluk di dunia
berada pada pandangannya, anak buahnya (malaikat) sebilangan dari makhluk yang
akan meninggal pada saat itu. Hadist riwayat Ibnu Mas’ud dan Ibnu Abbas, Nabi
bersabda: “Nabi Ibrahim pernah berdialoq dengan malaikan Izrail, “Wahai Izrail
bagaimana tampang/rupa kamu bila sedang mencabut nyawa orang-orang kafir?”
Malaikat Izrail berkata: “Berpalinglah kamu dari memandangku.” Beberapa saat
kemudian Malaikat Izrail telah berubah menjadi makhluk paling mengerikan,
sehingga Nabi Ibrahimpun dibuat kaget karenanya. Kemudian Nabi Ibrahim berkata:
“Apabila Alloh tidak memberikan siksaan di akhirat kelak, maka memandamu saja
sudah merupakan siksaan yang cukup berat. Kemudian Nabi Ibrahim bertanya
kembali kepada Malaikat Izrail: “Bagaimana tampang/rupamu bila mencabut nyawa
orang-orang shaleh?” Malaikat Izrail berkata: “Berpalinglah kamu dari
memandangku.” Beberapa saat kemudian Malaikat Izrail telah berubah menjadi
seorang pemuda yang tampan rupanya dan memakai pakaian serba putih. Kemudian
Nabi Ibrahim berkata: “Apabila Alloh tidak memberikan balasan atas amal kebaikan
yang dikerjakan manusia di dunia, maka memandangmu saja sudah cukup untuk
membalas kebaikan tersebut.
Hisab
itu benar adanya, tercantum didalam kitab Al-Qur’an, Sunah Rasul dan Ijma
Ulama. Hisab menurut Logot (bahasa) adalah: dihitung. Semua perkataan,
perbuatan dan tingkah laku kita dihitung.
Sedangkan
menurut istilah, Alloh akan memberitahu kepada manusia semua amal baik dan
buruk, tutur kata ataupun perbuatan.
Hisab
berlaku untuk semua umat manusia, baik muslim maupun non muslim, terkecuali
untuk orang-orang yang Alloh kecualikan untuk di hisab.
Berdasarkan
keterangan Rasululloh ada sebanyak 70.000 umatnya akan masuk surga tanpa di
hisab. Sohabat bertanya: “Apakah engakau meminta tambahan wahai Rasululloh?” Rasululloh
menjawab: “Ya dan Alloh mengabulkan 1
orang dari yang 70.000 umatku tersebut dapat menolong 70.000 umatku yang
lainnya.” Sohabat bertanya lagi: “Apakah engkau meminta tambahan lagi wahai Rasululloh?”
Rasululloh menjawab: “Ya, Alloh memberikan tambahan 3 raupan pasir dari
tanganku tanpa dihitung.”
Ada
kelompok orang yang masuk surga tanpa di hisab, dan ada pula kelompok orang
yang masuk neraka tanpa di hisab.
Ada
beberapa tuntunan ulama agar terhindar dari hisab Alloh diakhirat kelak, antara
lain:
·
Hisab
diri kita sebelum Alloh menghisabnya.
·
Tobat
dari segala perbuatan maksiat.
·
Kembalikan
kezoliman yang pernah kita lakukan kepada orang lain.
·
Mengembalikan
apapun yang telah kita ambil dari haq orang.
·
Meminta
ridho dan halal terhadap kehormatan orang lain yang pernah kita sakiti.
Orang
kaya di akhirat kelak akan di kelompokkan kedalam 4 kelompok, yaitu:
1. Orang kaya
yang menghimpun hartanya dari jalan yang haram dan membelanjakannya /
menginfaqkannya di jalan yang haram pula. Hartanya diperoleh dari berjudi atau
korupsi dan dibelanjakan untuk bermabuk-mabukkan, berjudi, berzina dan lain
sebagainya. Kelompok ini akan dimasukkan ke dalam neraka jahanam.
2. Orang kaya
yang menghimpun hartanya dari jalan yang haram dan menginfaqkannya ketempat
yang baik. Seperti memperoleh harta dari berjudi atau korupsi kemudian
digunakan untuk membantuk pembangunan masjid, menyantuni anak yatim dan lain
sebagainya. Kelompok ini akan dimasukkan ke dalam neraka jahanam.
3. Orang kaya
yang menghimpun hartanya dari jalan yang halal, akan tetapi di infaqkan di
jalan yang haram seperti untuk berjudi, berzina dan lain sebagainya. Kelompok
ini pun akan dimasukkan ke neraka jahanam.
4. Orang kaya
yang menghimpun hartanya dari jalan yang halal dan menginfaqkannya di jalan
yang halal pula. Alloh memerintahkan malaikat untuk menahan kelompok ini dan
bertanya kepada mereka terlebih dahulu:
a. Apakah mereka
lalai dalam mengerjakan ibadah yang Alloh perintahkan seperti shalat, zakat,
puasa, haji dan lain-lain?
b. Apabila
mereka tidak lalai dalam ibadah, maka Alloh akan bertanya lagi, apakah mereka
bersikap sombong saat membelanjakan hartanya?
c. Apakah mereka
suka menyambung silaturahmi?
d. Bagaimana
mereka dalam memenuhi haq-haq tetangganya? Para tetangga mereka di dunia akan
ditanya apakah “fulan” bersikap baik kepada mereka. Apabila berdasarkan
kesaksian dari para tetangganya bahwa “fulan” lalai dalam memenuhi haq-haq
tetangganya, dan setelah diperiksa kesaksian tersebut benar adanya, maka pada
akhirnya kelompok ini pun akan di masukkan kedalam neraka jahanam pula.
CATATAN:
Ini saja yang dapat al-faqir rangkum
dari isi penjelasan ta’lim yang begitu luas yang disampaikan oleh Al Ustdz. Al
Habib Umar bin Abdurrahman Assegaf. Semoga rangkuman ini dapat bermanfaat dan
menjadi motivasi dalam menuntut ilmu.
Kebenaran
Mutlaq milik Alloh dan Segala Kekhilafan adalah dari pribadi Al-faqir sendiri.
Segala kelebihan dan kekurangan yang Al-faqir sampaikan dalam ringkasan ini
mohon dibukakan pintu maaf yang seluas-luasnya.
Karena
keterbatasan ilmu yang Al-faqir miliki, maka Al-faqir tidak membuka forum Tanya
Jawab dalam Blog ini.
Ucapan
terima kasih yang sebesar-besarnya al-faqir haturkan kepada Syaidil Walid Al
Ustdz Al Habib Umar bin Abdurrahman Assegaf yang telah memberikan izin kepada
al-faqir untuk dapat menyebarluaskan isi ta’lim di Majlis Ta’lim AL KIFAHI AL TSAQAFY, dan tal lupa ucapan terima
kasih al-faqir sampaikan untuk H. Aun Mustofa yang telah mengizinkan al-faqir
untuk menggunakan fasilitas kantor untuk membuat ringkasan ta’lim ini.
Afwan
Al-faqir tidak mencantumkan nama kitab dan pengarang dalam setiap rangkuman
yang al-faqir kirimkan, karena ada permintaan dari Al Ustdz untuk tidak
mencantumkannya. Karena disamping mengunakan kitab utama, beliau juga
mengunakan kitab-kitab lain sebagai referensi untuk memperjelas dalam
menerangkan permasalahan yang ada dalam kitab utama yang dibaca, harap dapat di
maklum, terima kasih.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Diterbitkan
dalam rangka mengajak untuk menghadiri Majlis
Ta’lim AL KIFAHI AL TSAQAFY. Kritik & Saran dapat disampaikan melalui
E-mail: hsn_5805@yahoo.co.id
Ingin
mendapatkan kiriman ringkasan ta’lim secara rutin silahkan gabung di Facebook
Group Majlis Ta’lim AL KIFAHI AL TSAQAFY:
http://www.facebook.com/groups/alkifahi/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar