Senin, 04 Mei 2015

TASAWUF - Memilih Guru Dalam Menutut Ilmu



Pokok Bahasan     :  TASAWUF
Judul                    :  Memilih Guru Dalam Menutut Ilmu
Nara Sumber        :  Al Ustdz. Al Habib Umar bin Abdurrahman Assegaf


Assalamu’alaikum Wr. Wb.


Diantara yang wajib bagi muslim yang sudah baligh adalah: Shalat, Puasa, Zakat, Haji dll. Kafiat atau pelaksanaannya harus diketahui. Harus pula wajib diketahui haramnya zina, meminum minuman yang memabukkan dan merampas harta orang lain secara bathil seperti riba, dan yang lainnya lagi yang diharamkan oleh syara’.

Tetapi tidak wajib atas seorang muslim mengetahui bagaimana ia puasa sampai datangnya waktu bulan puasa. Akan tetapi tidak mudah untuk mempelajari secara singkat. Begitu pula dengan ibadah haji, waktu wajib untuk mempelajarinya adalah saat kita mempunyai niat akan melaksanakannya. Begitu pula dengan zakat, kewajiban mempelajari ilmunya apabila kita telah mempunyai cukup harta untuk mengeluarkan zakat.

Hal-hal yang diharamkan dan diwajibkan ain’ (secara pribadi), bagi kaum muslim wajib dituntut ilmunya oleh masing-masing individu. Yang terpenting dan utama adalah mengetahui hukum-hukumnya. Tidak cukup kita mengetahuinya atau mempelajarinya sendiri, akan tetapi kita perlu mempelajari kepada alim ulama yang takut kepada Alloh dan menjalankan agamanya dengan benar.

Nasehat Nabi: “Jangan kamu duduk (menuntut ilmu) kepada sembarang orang alim, harus dilihat dari ilmu dan akhlaqnya.”  Orang alim yang ilmunya perlu dituntut adalah orang alim yang akan membawa kamu dari: Shaq (Keraguan) kepada Keyakinan, dari Khibir (Sombong) kepada Tawadhu (Rendah Hati),  dari Riya’ kepada Ikhlas, dari Gemar Dunia kepada Zuhud dll.

Siapa orang yang mempelajari kepada ilmu agama kepada guru secara langsung (face to face), maka ia terhindar dari kesesatan dan keraguan. Siapa orang yang mempelajari dari kitab-kitab, kaset dll., maka banyak salahnya dari pada benarnya, karena tidak ada yang mensyahkan atau mengijazahkan ilmunya tersebut.

Hindari oleh kamu mengerjakan apa yang mereka kerjakan dan meninggalkan apa yang mereka tinggalkan dari melihat perbuatan sembarang orang alim. Kita harus mengetahui dengan pasti kai’fiat dan hukum dari amalan yang dikerjakan orang alim tersebut dengan cara bertanya kepada mereka (jangan hanya asal ikut-ikutan).

Menurut Habib Abdullah Al Haddad ( + 300 tahun lalu) sudah sulit saat ini menemukan orang alim yang mengamalkan ilmunya.
Jafar Shodiq berkata: “Ulama itu kepercayaan Rasululloh sampai ia mendekati para penguasa-penguasa. Jika mereka sudah mendatangi para penguasa, maka jauhi dan hindari.” (Dikhawatirkan pendapat dan ucapannya akan membela kepentingan para penguasa).
Sebaik-baiknya ulama adalah yang menghindari para penguasa, dan sebaliknya sebaik-baiknya penguasa adalah yang mendekati atau mendatangi ulama untuk mendapatkan masukan dan nasehat dari ulama.


CATATAN:
Ini saja yang dapat al-faqir rangkum dari isi penjelasan ta’lim yang begitu luas yang disampaikan oleh Al Ustdz. Al Habib Umar bin Abdurrahman Assegaf. Semoga rangkuman ini dapat bermanfaat dan menjadi motivasi dalam menuntut ilmu.
Kebenaran Mutlaq milik Alloh dan Segala Kekhilafan adalah dari pribadi Al-faqir sendiri. Segala kelebihan dan kekurangan yang Al-faqir sampaikan dalam ringkasan ini mohon dibukakan pintu maaf yang seluas-luasnya.
Karena keterbatasan ilmu yang Al-faqir miliki, maka Al-faqir tidak membuka forum Tanya Jawab dalam Blog ini.
Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya al-faqir haturkan kepada Syaidil Walid Al Ustdz Al Habib Umar bin Abdurrahman Assegaf yang telah memberikan izin kepada al-faqir untuk dapat menyebarluaskan isi ta’lim di Majlis Ta’lim AL KIFAHI AL TSAQAFY, dan tal lupa ucapan terima kasih al-faqir sampaikan untuk H. Aun Mustofa yang telah mengizinkan al-faqir untuk menggunakan fasilitas kantor untuk membuat ringkasan ta’lim ini. 
Afwan Al-faqir tidak mencantumkan nama kitab dan pengarang dalam setiap rangkuman yang al-faqir kirimkan, karena ada permintaan dari Al Ustdz untuk tidak mencantumkannya. Karena disamping mengunakan kitab utama, beliau juga mengunakan kitab-kitab lain sebagai referensi untuk memperjelas dalam menerangkan permasalahan yang ada dalam kitab utama yang dibaca, harap dapat di maklum, terima kasih. 

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Diterbitkan dalam rangka mengajak untuk menghadiri Majlis Ta’lim AL KIFAHI AL TSAQAFY. Kritik & Saran dapat disampaikan melalui E-mail:  hsn_5805@yahoo.co.id

Ingin mendapatkan kiriman ringkasan ta’lim secara rutin silahkan gabung di Facebook Group Majlis Ta’lim AL KIFAHI AL TSAQAFY: http://www.facebook.com/groups/alkifahi/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar