Pokok
Bahasan : TASAWUF
Judul : Keutamaan Membaca Bismillah…
Nara
Sumber : Al
Ustdz. Al Habib Umar bin Abdurrahman Assegaf
Ketahuilah
oleh kamu sesungguhnya dituntut bagimu bahwa kamu memulai semua urusan kamu
yang dianggap baik dan mulya dalam pandangan agama dengan ucapan:
“Bismillahirrohmanirrohim”
ِبسْمِ الله الرحْمنِ
الرحِيمِْ
Akan
tetapi bila memulai pekerjaan yang dipandang tidak baik seperti membuang
sampah, mencuri, berzina dan lain sebagainya, jangan memulainya dengan ucapan:
“Bismillah…” Memulai sesuatu yang makruh seperti memakan “jengkol/petai” boleh
didahului dengan membaca bismillah, karena apabila jengkol/petai tersebut
hilang baunya, maka hilang pula hukum makruhnya.
Apabila
kita lupa membaca bismillah di awal permulaan pekerjaan kita, maka dianjurkan
membaca: “bismillahi fi-awalihi
wal-akhiri”.
با سم الله فى أوله واخره
Setan
turut serta makan, apabila kita lupa membaca Bismillah… pada awal kita makan,
dengan ucapan: “bismillahi fi-awalihi wal-akhiri” maka setan akan memuntahkan
kembali apa yang telah dimakannya.
Satu
raka’at shalat yang dikerjakan oleh umat Nabi Muhammad SAW. sebanding dengan
1.000 raka’at yang dikerjakan oleh umat
Bani Israil. Yang menyebabkan perbedaan tersebut karena ucapan: “Bismillahirrohmanirrohim”
pada awal surah Al-Fatihah.
Dalam
hadist yang lain, tidak ditolak doa seorang hamba apabila doanya di awali
dengan ucapan: “Bismillahirrohmanirrohim”.
Dalam
suatu riwayat Nabi Isa’(bila tidak khilaf) melewati suatu kuburan, Nabi Isa’
dapat melihat orang yang di dalam kubur sedang di siksa oleh malaikat azab.
Dilain waktu Nabi Isa’ kembali melewati kubur tersebut, akan tetapi ia merasa
heran karena ia melihat orang yang tadinya di siksa sekarang sedang mendapatkan
hadiah yang ditaruh di atas nampan-nampan yang terbuat dari cahaya. Nabi Isa’
mendapatkan wahyu dari Alloh bahwa sesungguhnya orang yang di dalam kubur
tersebut adalah ahli maksiat sehingga ia pantas untuk di siksa, dan pada
kesempatan yang lain Nabi Isa’ melihat orang tersebut sedang mendapatkan
hadiah. Alloh menerangkan bahwa laki-laki dalam kubur itu mempunyai anak yang
mulai “Tamyis”, dan anak tersebut diserahkan oleh istrinya ke madrasah, di
madrasah tersebut si anak sedang diajarkan oleh gurunya bacaan Asma Alloh. “AKU
(kata:Alloh) merasa malu menyiksa orang tua tersebut, sedangkan anaknya sedang
menyebut nama-KU”.
Dipadang
ma’shar nanti, Alloh mengumpulkan orang-orang yang biasa mendahului setiap
pekerjaanya dengan ucapan bismillah… Umat dari nabi-nabi yang lain dapat
melihat betapa berat timbangan dari bacaan bismillah… Sehingga bila
dibandingkan seluruh dosa-dosa dari anak Adam sampai akhir zaman bila
dibandingkan dengan bacaan bismillah mereka, maka niscaya timbangan bacaan
bismillah mereka lebih berat.
Dan
bersungguh-sungguhlah kamu bahwa kamu tidak mengerjakan adat yang tidak
berhubungan dengan amal sholeh, kecuali dengan niat yang baik. Sebagai contoh:
memakai baju, maka niatkan untuk menutup aurot yang memang Alloh perintahkan
untuk menutupnya. Sehingga kita mendapatkan pahala dari niat tersebut. Bila
memakai baju maka dahulukan tangan kanan, sedangkan pada saat membuka maka
dahulukan tangan kiri.
Angkatlah
kamu punya kain atau gamis sampai pertengahan betis (seperti yang dilakukan
oleh bangsa Arab). Jika kamu tidak mau melakukan itu (karena kultur kita disini
tidak terbiasa melakukan seperti itu), maka jangan sampai melewati mata kaki.
Jika kita memakai kain atau gamis melewati mata kaki, maka ada hadist yang
menyatakan: “Sesuatu yang berada di bawah mata kaki, maka bagiannya adalah
neraka.” Akan tetapi maksud dari hadist di atas adalah apabila kita
melakukannya dengan tujuan sombong (seperti yang dilakukan oleh orang Arab
Jahiliah bila ingin menunjukkan kesombongannya). Memakai kain atau gamis
melewati mata kaki, maka hukumnya haram bila ada tujuan kesombongan, bila tidak
ada niat seperti itu, maka tidak menjadi haram. Lengan baju boleh menutupi
jari-jari tangan seperti yang dilakukan oleh Rasululloh. Akan tetapi bila
kultur kita disini pada umumnya hanya sampai pergelangan tangan saja.
Bagi
perempuan boleh menurunkan bajunya sampai 2/3 ziro dari segala arah: depan,
belakang, kanan dan kiri.
Jangan kamu menyimpan baju yang tidak
kamu pakai, dan jangan memilih yang paling bagus ataupun sangat kasar/jelek,
akan tetapi pilihlah yang pertengahan. Imam Maliq memberikan petunjuk cara
memilih pakaian. Beliau berkata: “Baguskan kamu punya baju, karena baju adalah
perhiasan bagi laki-laki.” Orang akan menaruh hormat kepada kita karena pakaian
yang kita pakai. Rasululloh dalam menyambut utusan dari negara-negara lain
memakai pakaian yang bagus. “Alloh maha mengetahui apa yang ada didalam hati
kamu. Dengan pakaian yang kasar dan dekil tidak akan menjadikan kamu mulya
disisi Alloh apabila ada niat keinginan agar orang lain memandang kita sebagai
ahli sufi. Sedangkan pakaian yang bagus tidak akan merusak keimanan kamu
setelah kamu meningkatkan kwalitas keimanan dengan tidak bersikap sombong.
Jangan kamu membuka aurot tanpa ada hajat atau
keperluan. Bila hajat menghendaki kita untuk membuka sedikit aurat, maka
bacalah: “Bismillahilazii-laaillahaila-huwa”. (HR. Anas) dari Rasululloh.
ِبسْمِ الله الزى لاإله إلاهو
CATATAN:
Ini saja yang dapat al-faqir rangkum
dari isi penjelasan ta’lim yang begitu luas yang disampaikan oleh Al Ustdz. Al
Habib Umar bin Abdurrahman Assegaf. Semoga rangkuman ini dapat bermanfaat dan
menjadi motivasi dalam menuntut ilmu.
Kebenaran
Mutlaq milik Alloh dan Segala Kekhilafan adalah dari pribadi Al-faqir sendiri.
Segala kelebihan dan kekurangan yang Al-faqir sampaikan dalam ringkasan ini
mohon dibukakan pintu maaf yang seluas-luasnya.
Karena
keterbatasan ilmu yang Al-faqir miliki, maka Al-faqir tidak membuka forum Tanya
Jawab dalam Blog ini.
Ucapan
terima kasih yang sebesar-besarnya al-faqir haturkan kepada Syaidil Walid Al
Ustdz Al Habib Umar bin Abdurrahman Assegaf yang telah memberikan izin kepada
al-faqir untuk dapat menyebarluaskan isi ta’lim di Majlis Ta’lim AL KIFAHI AL TSAQAFY, dan tal lupa ucapan terima
kasih al-faqir sampaikan untuk H. Aun Mustofa yang telah mengizinkan al-faqir
untuk menggunakan fasilitas kantor untuk membuat ringkasan ta’lim ini.
Afwan
Al-faqir tidak mencantumkan nama kitab dan pengarang dalam setiap rangkuman
yang al-faqir kirimkan, karena ada permintaan dari Al Ustdz untuk tidak
mencantumkannya. Karena disamping mengunakan kitab utama, beliau juga
mengunakan kitab-kitab lain sebagai referensi untuk memperjelas dalam
menerangkan permasalahan yang ada dalam kitab utama yang dibaca, harap dapat di
maklum, terima kasih.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Diterbitkan
dalam rangka mengajak untuk menghadiri Majlis
Ta’lim AL KIFAHI AL TSAQAFY. Kritik & Saran dapat disampaikan melalui
E-mail: hsn_5805@yahoo.co.id
Ingin
mendapatkan kiriman ringkasan ta’lim secara rutin silahkan gabung di Facebook
Group Majlis Ta’lim AL KIFAHI AL TSAQAFY:
http://www.facebook.com/groups/alkifahi/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar