Sabtu, 16 Mei 2015

TASAWUF - Keutamaan Membaca Bismillah…



Pokok Bahasan     :  TASAWUF
Judul                    :  Keutamaan Membaca Bismillah…
Nara Sumber        :  Al Ustdz. Al Habib Umar bin Abdurrahman Assegaf


Assalamu’alaikum Wr. Wb.


Ketahuilah oleh kamu sesungguhnya dituntut bagimu bahwa kamu memulai semua urusan kamu yang dianggap baik dan mulya dalam pandangan agama dengan ucapan: “Bismillahirrohmanirrohim”
ِبسْمِ الله الرحْمنِ الرحِيمِْ
Akan tetapi bila memulai pekerjaan yang dipandang tidak baik seperti membuang sampah, mencuri, berzina dan lain sebagainya, jangan memulainya dengan ucapan: “Bismillah…” Memulai sesuatu yang makruh seperti memakan “jengkol/petai” boleh didahului dengan membaca bismillah, karena apabila jengkol/petai tersebut hilang baunya, maka hilang pula hukum makruhnya.
Apabila kita lupa membaca bismillah di awal permulaan pekerjaan kita, maka dianjurkan membaca: “bismillahi  fi-awalihi wal-akhiri”.
با سم الله فى أوله واخره
Setan turut serta makan, apabila kita lupa membaca Bismillah… pada awal kita makan, dengan ucapan: “bismillahi fi-awalihi wal-akhiri” maka setan akan memuntahkan kembali apa yang telah dimakannya.

Satu raka’at shalat yang dikerjakan oleh umat Nabi Muhammad SAW. sebanding dengan 1.000 raka’at  yang dikerjakan oleh umat Bani Israil. Yang menyebabkan perbedaan tersebut karena ucapan: “Bismillahirrohmanirrohim” pada awal surah Al-Fatihah.
Dalam hadist yang lain, tidak ditolak doa seorang hamba apabila doanya di awali dengan ucapan: “Bismillahirrohmanirrohim”.

Dalam suatu riwayat Nabi Isa’(bila tidak khilaf) melewati suatu kuburan, Nabi Isa’ dapat melihat orang yang di dalam kubur sedang di siksa oleh malaikat azab. Dilain waktu Nabi Isa’ kembali melewati kubur tersebut, akan tetapi ia merasa heran karena ia melihat orang yang tadinya di siksa sekarang sedang mendapatkan hadiah yang ditaruh di atas nampan-nampan yang terbuat dari cahaya. Nabi Isa’ mendapatkan wahyu dari Alloh bahwa sesungguhnya orang yang di dalam kubur tersebut adalah ahli maksiat sehingga ia pantas untuk di siksa, dan pada kesempatan yang lain Nabi Isa’ melihat orang tersebut sedang mendapatkan hadiah. Alloh menerangkan bahwa laki-laki dalam kubur itu mempunyai anak yang mulai “Tamyis”, dan anak tersebut diserahkan oleh istrinya ke madrasah, di madrasah tersebut si anak sedang diajarkan oleh gurunya bacaan Asma Alloh. “AKU (kata:Alloh) merasa malu menyiksa orang tua tersebut, sedangkan anaknya sedang menyebut nama-KU”.

Dipadang ma’shar nanti, Alloh mengumpulkan orang-orang yang biasa mendahului setiap pekerjaanya dengan ucapan bismillah… Umat dari nabi-nabi yang lain dapat melihat betapa berat timbangan dari bacaan bismillah… Sehingga bila dibandingkan seluruh dosa-dosa dari anak Adam sampai akhir zaman bila dibandingkan dengan bacaan bismillah mereka, maka niscaya timbangan bacaan bismillah mereka lebih berat.

Dan bersungguh-sungguhlah kamu bahwa kamu tidak mengerjakan adat yang tidak berhubungan dengan amal sholeh, kecuali dengan niat yang baik. Sebagai contoh: memakai baju, maka niatkan untuk menutup aurot yang memang Alloh perintahkan untuk menutupnya. Sehingga kita mendapatkan pahala dari niat tersebut. Bila memakai baju maka dahulukan tangan kanan, sedangkan pada saat membuka maka dahulukan tangan kiri.

Angkatlah kamu punya kain atau gamis sampai pertengahan betis (seperti yang dilakukan oleh bangsa Arab). Jika kamu tidak mau melakukan itu (karena kultur kita disini tidak terbiasa melakukan seperti itu), maka jangan sampai melewati mata kaki. Jika kita memakai kain atau gamis melewati mata kaki, maka ada hadist yang menyatakan: “Sesuatu yang berada di bawah mata kaki, maka bagiannya adalah neraka.” Akan tetapi maksud dari hadist di atas adalah apabila kita melakukannya dengan tujuan sombong (seperti yang dilakukan oleh orang Arab Jahiliah bila ingin menunjukkan kesombongannya). Memakai kain atau gamis melewati mata kaki, maka hukumnya haram bila ada tujuan kesombongan, bila tidak ada niat seperti itu, maka tidak menjadi haram. Lengan baju boleh menutupi jari-jari tangan seperti yang dilakukan oleh Rasululloh. Akan tetapi bila kultur kita disini pada umumnya hanya sampai pergelangan tangan saja.

Bagi perempuan boleh menurunkan bajunya sampai 2/3 ziro dari segala arah: depan, belakang, kanan dan kiri.

Jangan kamu menyimpan baju yang tidak kamu pakai, dan jangan memilih yang paling bagus ataupun sangat kasar/jelek, akan tetapi pilihlah yang pertengahan. Imam Maliq memberikan petunjuk cara memilih pakaian. Beliau berkata: “Baguskan kamu punya baju, karena baju adalah perhiasan bagi laki-laki.” Orang akan menaruh hormat kepada kita karena pakaian yang kita pakai. Rasululloh dalam menyambut utusan dari negara-negara lain memakai pakaian yang bagus. “Alloh maha mengetahui apa yang ada didalam hati kamu. Dengan pakaian yang kasar dan dekil tidak akan menjadikan kamu mulya disisi Alloh apabila ada niat keinginan agar orang lain memandang kita sebagai ahli sufi. Sedangkan pakaian yang bagus tidak akan merusak keimanan kamu setelah kamu meningkatkan kwalitas keimanan dengan tidak bersikap sombong.
 Jangan kamu membuka aurot tanpa ada hajat atau keperluan. Bila hajat menghendaki kita untuk membuka sedikit aurat, maka bacalah: “Bismillahilazii-laaillahaila-huwa”. (HR. Anas) dari Rasululloh.
ِبسْمِ الله الزى لاإله إلاهو

CATATAN:
Ini saja yang dapat al-faqir rangkum dari isi penjelasan ta’lim yang begitu luas yang disampaikan oleh Al Ustdz. Al Habib Umar bin Abdurrahman Assegaf. Semoga rangkuman ini dapat bermanfaat dan menjadi motivasi dalam menuntut ilmu.
Kebenaran Mutlaq milik Alloh dan Segala Kekhilafan adalah dari pribadi Al-faqir sendiri. Segala kelebihan dan kekurangan yang Al-faqir sampaikan dalam ringkasan ini mohon dibukakan pintu maaf yang seluas-luasnya.
Karena keterbatasan ilmu yang Al-faqir miliki, maka Al-faqir tidak membuka forum Tanya Jawab dalam Blog ini.
Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya al-faqir haturkan kepada Syaidil Walid Al Ustdz Al Habib Umar bin Abdurrahman Assegaf yang telah memberikan izin kepada al-faqir untuk dapat menyebarluaskan isi ta’lim di Majlis Ta’lim AL KIFAHI AL TSAQAFY, dan tal lupa ucapan terima kasih al-faqir sampaikan untuk H. Aun Mustofa yang telah mengizinkan al-faqir untuk menggunakan fasilitas kantor untuk membuat ringkasan ta’lim ini. 
Afwan Al-faqir tidak mencantumkan nama kitab dan pengarang dalam setiap rangkuman yang al-faqir kirimkan, karena ada permintaan dari Al Ustdz untuk tidak mencantumkannya. Karena disamping mengunakan kitab utama, beliau juga mengunakan kitab-kitab lain sebagai referensi untuk memperjelas dalam menerangkan permasalahan yang ada dalam kitab utama yang dibaca, harap dapat di maklum, terima kasih. 

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Diterbitkan dalam rangka mengajak untuk menghadiri Majlis Ta’lim AL KIFAHI AL TSAQAFY. Kritik & Saran dapat disampaikan melalui E-mail:  hsn_5805@yahoo.co.id

Ingin mendapatkan kiriman ringkasan ta’lim secara rutin silahkan gabung di Facebook Group Majlis Ta’lim AL KIFAHI AL TSAQAFY: http://www.facebook.com/groups/alkifahi/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar