Senin, 25 Mei 2015

TASAWUF - Anjuran Bersholawat Setelah Adzan



Pokok Bahasan     :  TASAWUF
Judul                    :  Anjuran Bersholawat Setelah Adzan
Nara Sumber        :  Al Ustdz. Al Habib Umar bin Abdurrahman Assegaf


Assalamu’alaikum Wr. Wb.


Disunnahkan bagi mu’azin dan mukimin (orang yang sudah berada di dalam masjid) agar setelah mendengarkan suara adzan, bersholawat kepada Nabi Muhammad SAW. dan memohon kepada Alloh agar mengangkat derajat Nabi Muhammad SAW. sebagaimana doa yang biasa kita baca setelah adzan.

Dianjurkan memperbanyak membaca doa antara waktu Adzan dan Qomat. Karena ada Hadist Nabi yang menyatakan bahwa doa antara Adzan dan Qomat tidak di tolak oleh Alloh. Diantara doa yang warid pada waktu tersebut adalah:

ا للهم انى أسأ لك العا فية فى الد نيا والاخرة

Artinya:
“Ya Alloh aku mohon kepadaMu keselamatan di dunia dan akhirat.”

Sesungguhnya telah datang anjuran dari Hadist Nabi tentang anjuran membaca doa ini tidak hanya diantara Adzan dan Qomat tetapi di setiap doa kita.

Hendaknya kamu melazimkan bersegera untuk melaksanakan shalat diawal waktu. Bagi yang tidak dapat melaksanakan shalat di awal waktu, maka harus ada “adzam” (keinginan kuat untuk melaksanakan shalat pada jam ….), karena kita tidak tahu kapan ajal/umur kita akan sampai.

Yang dimaksud shalat di awal waktu adalah: Sebelum masuk waktu shalat, kita sudah wudhu dan sudah berada di dalam masjid. Apabila tidak dapat mengerjakan seperti itu, setidaknya kita segera bersiap menuju ke masjid pada saat mendengar suara adzan.

Shalat di awal waktu mendapatkan derajat: Ridho Alloh        رضوان الله
   عفوالله   Shalat di akhir waktu mendapatkan derajat: Ampunan Alloh                     
Derajatnya lebih rendah bila dibandingkan dengan derajat yang pertama.

Sebelum dan sesudah shalat wajib kerjakan shalat sunnah Qobliyah dan Ba’diyah. Apabila ada udzur tidak dapat melaksanakan shalat sunnah Qobliyah dan Ba’diyah pada waktu tersebut, maka segera kita qodho bila ada kesempatan di lain waktu. Jangan meremehkan shalat sunnah Qobliyah dan Ba’diyah. 


CATATAN:
Ini saja yang dapat al-faqir rangkum dari isi penjelasan ta’lim yang begitu luas yang disampaikan oleh Al Ustdz. Al Habib Umar bin Abdurrahman Assegaf. Semoga rangkuman ini dapat bermanfaat dan menjadi motivasi dalam menuntut ilmu.
Kebenaran Mutlaq milik Alloh dan Segala Kekhilafan adalah dari pribadi Al-faqir sendiri. Segala kelebihan dan kekurangan yang Al-faqir sampaikan dalam ringkasan ini mohon dibukakan pintu maaf yang seluas-luasnya.
Karena keterbatasan ilmu yang Al-faqir miliki, maka Al-faqir tidak membuka forum Tanya Jawab dalam Blog ini.
Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya al-faqir haturkan kepada Syaidil Walid Al Ustdz Al Habib Umar bin Abdurrahman Assegaf yang telah memberikan izin kepada al-faqir untuk dapat menyebarluaskan isi ta’lim di Majlis Ta’lim AL KIFAHI AL TSAQAFY, dan tal lupa ucapan terima kasih al-faqir sampaikan untuk H. Aun Mustofa yang telah mengizinkan al-faqir untuk menggunakan fasilitas kantor untuk membuat ringkasan ta’lim ini. 
Afwan Al-faqir tidak mencantumkan nama kitab dan pengarang dalam setiap rangkuman yang al-faqir kirimkan, karena ada permintaan dari Al Ustdz untuk tidak mencantumkannya. Karena disamping mengunakan kitab utama, beliau juga mengunakan kitab-kitab lain sebagai referensi untuk memperjelas dalam menerangkan permasalahan yang ada dalam kitab utama yang dibaca, harap dapat di maklum, terima kasih. 

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Diterbitkan dalam rangka mengajak untuk menghadiri Majlis Ta’lim AL KIFAHI AL TSAQAFY. Kritik & Saran dapat disampaikan melalui E-mail:  hsn_5805@yahoo.co.id

Ingin mendapatkan kiriman ringkasan ta’lim secara rutin silahkan gabung di Facebook Group Majlis Ta’lim AL KIFAHI AL TSAQAFY: http://www.facebook.com/groups/alkifahi/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar