Sabtu, 16 Mei 2015

TASAWUF - Ahlaq Dalam Makan & Minum



Pokok Bahasan     :  TASAWUF
Judul                    :  Ahlaq Dalam Makan & Minum
Nara Sumber        :  Al Ustdz. Al Habib Umar bin Abdurrahman Assegaf


Assalamu’alaikum Wr. Wb.


Jangan saat kita makan bersama, kita banyak memandang kepada hadirin karena akan menimbulkan rasa malu dari orang yang dipandang.

Dan jangan kamu banyak berbicara, terkecuali berbicara sesuatu yang disesuaikan dengan keadaan. Misalnya sewaktu makan, jangan membicarakan tentang kematian, karena hal tersebut dapat menurunkan selera makan bagi orang yang mendengarnya. Dan jangan pula berbicara sewaktu makanan masih ada di mulut kita.

Bila kamu terpaksa harus mengelurakan ludah atau kotoran hidung, maka palingkan kamu punya kepala dari pandangan mereka atau yang lebih baik pergi tinggalkan mereka, jangan sampai terdengar dan terlihat dari pandangan mereka.

Bila kamu diundang makan di rumah orang, maka pujilah orang yang memberi kamu makan dan doakan mereka. Apabila kamu ragu dengan kehalalan dari makanan yang disuguhkan oleh tuan rumah, maka ada tuntunan doa dari ulama yaitu: “Ya Alloh jika makanan ini makanan yang halal, maka luaskan ridzki orang yang memberi aku makan, apabila makanan yang aku makan tidak halal atau subhat, maka ampuni mereka dan berikan kegembiraan kepada orang yang berhak atas makanan ini sehingga mereka ridho di akhirat kelak.”

Setelah selesai makan maka bacalah doa ini:

               الحمد لله الذى أ طعمنى هذا الطعام ورزقنه من غير حول منى ولاقوة

Artinya: “Segala puji bagi Alloh yang memberi makan kepadaku ini makanan dan memberikan rizkinya tanpa daya dan upaya.”

Siapa orang yang membaca doa ini, maka diampuni baginya dosa yang telah lalu dan yang akan datang.

Jangan kamu turuti keinginan kamu untuk memakan bermacam-macam makanan yang enak-enak. Rasululloh bersabda dalam sebuah hadist: “Sejahat-jahatnya umatku adalah yang memenuhi perutnya dengan bermacam-macam makanan, yang memakai bermacam-macam pakaian dan berluas-luasan dalam berbicara (banyak bicara) tanpa berhati-hati dengan apa yang diucapkannya.”

Imam Ghozali berpendapat tentang hadist di atas, bahwa memakan makanan yang bermacam-macam dibolehkan atau mubah, akan tetapi bila memakan cukup banyak maka akan membuat tubuh menjadi gemuk dan orang yang terlampau gemuk biasanya malas dalam beribadah kepada Alloh.

Syaidina Ali Karamaullahuwajha berkata: “Siapa orang yang keinginannya hanya sesuatu yang masuk kemulutnya, maka nilainya sama dengan apa yang dikeluarkan dari perutnya.”

Usahakan dengan sungguh-sungguh agar hanya makanan halal yang masuk ke perut kita. Kadang kita meremehkan suatu hal yang kecil seperti membungkus hidangan yang disuguhkan oleh tuan rumah tanpa kita meminta izin dan ridho dari mereka, makanan seperti tersebut tidak halal hukumnya. Bahkan kita tidak boleh meninggalkan rumah orang yang mengundang kita makan apabila dimulut kita masih ada makanan yang belum selesai dikunyah/ditelan.

Makanan yang kita makan selama 40 hari hanya dari makanan yang halal, maka akan keluar dari mulut kita kata-kata yang baik, pemikiran atau ide-ide yang bagus, khusyu dan rajin dalam beribadah, dan lain sebagainya. Akan tetapi bila yang dimakan adalah makanan yang haram dan subhat, maka yang akan timbul adalah sebaliknya.

Sesungguhnya memakan makanan yang halal secara berlebihan, maka itu adalah awal dari suatu kejahatan. Ada beberapa penyakit yang akan timbul akibat perut yang kekenyangan diantaranya: hatinya akan keras (susah untuk menerima nasehat), kecerdasan otaknya berkurang, malas beribadah dan lain-lain.

Jalan hemat atau sederhana dalam makanan, bahwa kamu menahan diri dari pada memakan makanan padahal kamu ada selera atau menyukai makanan itu. Dan jangan kamu ambil itu makanan sampai ada keinginan yang betul-betul.

Bila kamu minum, maka hisap itu air, jangan kamu teguk air itu secara langsung, melainkan minum dalam tiga nafas. Jangan kamu bernafas di dalam bejana atau gelas. Jangan kamu minum dari bejana atau gelas yang pecah, retak atau gompal. Jangan minum dari mulut bejana (mulut teko) atau sumbernya atau gayung. Apabila tidak ada gelas, maka minumlah dari tangan kamu. Dan makruh bagi kamu makan dan minum sambil berdiri. Serta disunahkan menutup kepala pada saat makan dan minum. Dan bacalah doa dibawah ini setelah selesai minum:

الحَمْد‘ ِللهِ الذِى جَعَلـَه‘ عَدْ بًافرَاتـًابـِرَحْمَتِه
Artinya:
“Segala puji bagi Alloh yang menjadikan air tawar dan jernih dengan Rahmat Alloh.”


CATATAN:
Ini saja yang dapat al-faqir rangkum dari isi penjelasan ta’lim yang begitu luas yang disampaikan oleh Al Ustdz. Al Habib Umar bin Abdurrahman Assegaf. Semoga rangkuman ini dapat bermanfaat dan menjadi motivasi dalam menuntut ilmu.
Kebenaran Mutlaq milik Alloh dan Segala Kekhilafan adalah dari pribadi Al-faqir sendiri. Segala kelebihan dan kekurangan yang Al-faqir sampaikan dalam ringkasan ini mohon dibukakan pintu maaf yang seluas-luasnya.
Karena keterbatasan ilmu yang Al-faqir miliki, maka Al-faqir tidak membuka forum Tanya Jawab dalam Blog ini.
Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya al-faqir haturkan kepada Syaidil Walid Al Ustdz Al Habib Umar bin Abdurrahman Assegaf yang telah memberikan izin kepada al-faqir untuk dapat menyebarluaskan isi ta’lim di Majlis Ta’lim AL KIFAHI AL TSAQAFY, dan tal lupa ucapan terima kasih al-faqir sampaikan untuk H. Aun Mustofa yang telah mengizinkan al-faqir untuk menggunakan fasilitas kantor untuk membuat ringkasan ta’lim ini. 
Afwan Al-faqir tidak mencantumkan nama kitab dan pengarang dalam setiap rangkuman yang al-faqir kirimkan, karena ada permintaan dari Al Ustdz untuk tidak mencantumkannya. Karena disamping mengunakan kitab utama, beliau juga mengunakan kitab-kitab lain sebagai referensi untuk memperjelas dalam menerangkan permasalahan yang ada dalam kitab utama yang dibaca, harap dapat di maklum, terima kasih. 

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Diterbitkan dalam rangka mengajak untuk menghadiri Majlis Ta’lim AL KIFAHI AL TSAQAFY. Kritik & Saran dapat disampaikan melalui E-mail:  hsn_5805@yahoo.co.id

Ingin mendapatkan kiriman ringkasan ta’lim secara rutin silahkan gabung di Facebook Group Majlis Ta’lim AL KIFAHI AL TSAQAFY: http://www.facebook.com/groups/alkifahi/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar