Pokok
Bahasan : TASAWUF
Judul : Ahlaq Dalam Makan & Minum
Nara
Sumber : Al
Ustdz. Al Habib Umar bin Abdurrahman Assegaf
Jangan
saat kita makan bersama, kita banyak memandang kepada hadirin karena akan
menimbulkan rasa malu dari orang yang dipandang.
Dan
jangan kamu banyak berbicara, terkecuali berbicara sesuatu yang disesuaikan
dengan keadaan. Misalnya sewaktu makan, jangan membicarakan tentang kematian,
karena hal tersebut dapat menurunkan selera makan bagi orang yang mendengarnya.
Dan jangan pula berbicara sewaktu makanan masih ada di mulut kita.
Bila
kamu terpaksa harus mengelurakan ludah atau kotoran hidung, maka palingkan kamu
punya kepala dari pandangan mereka atau yang lebih baik pergi tinggalkan
mereka, jangan sampai terdengar dan terlihat dari pandangan mereka.
Bila
kamu diundang makan di rumah orang, maka pujilah orang yang memberi kamu makan
dan doakan mereka. Apabila kamu ragu dengan kehalalan dari makanan yang
disuguhkan oleh tuan rumah, maka ada tuntunan doa dari ulama yaitu: “Ya Alloh
jika makanan ini makanan yang halal, maka luaskan ridzki orang yang memberi aku
makan, apabila makanan yang aku makan tidak halal atau subhat, maka ampuni
mereka dan berikan kegembiraan kepada orang yang berhak atas makanan ini
sehingga mereka ridho di akhirat kelak.”
Setelah
selesai makan maka bacalah doa ini:
الحمد لله الذى أ طعمنى هذا
الطعام ورزقنه من غير حول منى ولاقوة
Artinya: “Segala
puji bagi Alloh yang memberi makan kepadaku ini makanan dan memberikan rizkinya
tanpa daya dan upaya.”
Siapa
orang yang membaca doa ini, maka diampuni baginya dosa yang telah lalu dan yang
akan datang.
Jangan
kamu turuti keinginan kamu untuk memakan bermacam-macam makanan yang enak-enak.
Rasululloh bersabda dalam sebuah hadist: “Sejahat-jahatnya umatku adalah yang
memenuhi perutnya dengan bermacam-macam makanan, yang memakai bermacam-macam
pakaian dan berluas-luasan dalam berbicara (banyak bicara) tanpa berhati-hati
dengan apa yang diucapkannya.”
Imam
Ghozali berpendapat tentang hadist di atas, bahwa memakan makanan yang
bermacam-macam dibolehkan atau mubah, akan tetapi bila memakan cukup banyak
maka akan membuat tubuh menjadi gemuk dan orang yang terlampau gemuk biasanya
malas dalam beribadah kepada Alloh.
Syaidina
Ali Karamaullahuwajha berkata: “Siapa orang yang keinginannya hanya sesuatu
yang masuk kemulutnya, maka nilainya sama dengan apa yang dikeluarkan dari
perutnya.”
Usahakan
dengan sungguh-sungguh agar hanya makanan halal yang masuk ke perut kita.
Kadang kita meremehkan suatu hal yang kecil seperti membungkus hidangan yang
disuguhkan oleh tuan rumah tanpa kita meminta izin dan ridho dari mereka,
makanan seperti tersebut tidak halal hukumnya. Bahkan kita tidak boleh
meninggalkan rumah orang yang mengundang kita makan apabila dimulut kita masih
ada makanan yang belum selesai dikunyah/ditelan.
Makanan
yang kita makan selama 40 hari hanya dari makanan yang halal, maka akan keluar
dari mulut kita kata-kata yang baik, pemikiran atau ide-ide yang bagus, khusyu
dan rajin dalam beribadah, dan lain sebagainya. Akan tetapi bila yang dimakan
adalah makanan yang haram dan subhat, maka yang akan timbul adalah sebaliknya.
Sesungguhnya
memakan makanan yang halal secara berlebihan, maka itu adalah awal dari suatu
kejahatan. Ada beberapa penyakit yang akan timbul akibat perut yang kekenyangan
diantaranya: hatinya akan keras (susah untuk menerima nasehat), kecerdasan
otaknya berkurang, malas beribadah dan lain-lain.
Jalan
hemat atau sederhana dalam makanan, bahwa kamu menahan diri dari pada memakan
makanan padahal kamu ada selera atau menyukai makanan itu. Dan jangan kamu
ambil itu makanan sampai ada keinginan yang betul-betul.
Bila
kamu minum, maka hisap itu air, jangan kamu teguk air itu secara langsung,
melainkan minum dalam tiga nafas. Jangan kamu bernafas di dalam bejana atau
gelas. Jangan kamu minum dari bejana atau gelas yang pecah, retak atau gompal.
Jangan minum dari mulut bejana (mulut teko) atau sumbernya atau gayung. Apabila
tidak ada gelas, maka minumlah dari tangan kamu. Dan makruh bagi kamu makan dan
minum sambil berdiri. Serta disunahkan menutup kepala pada saat makan dan
minum. Dan bacalah doa dibawah ini setelah selesai minum:
الحَمْد‘ ِللهِ الذِى جَعَلـَه‘ عَدْ بًافرَاتـًابـِرَحْمَتِه
Artinya:
“Segala
puji bagi Alloh yang menjadikan air tawar dan jernih dengan Rahmat Alloh.”
CATATAN:
Ini saja yang dapat al-faqir rangkum
dari isi penjelasan ta’lim yang begitu luas yang disampaikan oleh Al Ustdz. Al
Habib Umar bin Abdurrahman Assegaf. Semoga rangkuman ini dapat bermanfaat dan
menjadi motivasi dalam menuntut ilmu.
Kebenaran
Mutlaq milik Alloh dan Segala Kekhilafan adalah dari pribadi Al-faqir sendiri.
Segala kelebihan dan kekurangan yang Al-faqir sampaikan dalam ringkasan ini
mohon dibukakan pintu maaf yang seluas-luasnya.
Karena
keterbatasan ilmu yang Al-faqir miliki, maka Al-faqir tidak membuka forum Tanya
Jawab dalam Blog ini.
Ucapan
terima kasih yang sebesar-besarnya al-faqir haturkan kepada Syaidil Walid Al
Ustdz Al Habib Umar bin Abdurrahman Assegaf yang telah memberikan izin kepada
al-faqir untuk dapat menyebarluaskan isi ta’lim di Majlis Ta’lim AL KIFAHI AL TSAQAFY, dan tal lupa ucapan terima
kasih al-faqir sampaikan untuk H. Aun Mustofa yang telah mengizinkan al-faqir
untuk menggunakan fasilitas kantor untuk membuat ringkasan ta’lim ini.
Afwan
Al-faqir tidak mencantumkan nama kitab dan pengarang dalam setiap rangkuman
yang al-faqir kirimkan, karena ada permintaan dari Al Ustdz untuk tidak
mencantumkannya. Karena disamping mengunakan kitab utama, beliau juga
mengunakan kitab-kitab lain sebagai referensi untuk memperjelas dalam
menerangkan permasalahan yang ada dalam kitab utama yang dibaca, harap dapat di
maklum, terima kasih.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Diterbitkan
dalam rangka mengajak untuk menghadiri Majlis
Ta’lim AL KIFAHI AL TSAQAFY. Kritik & Saran dapat disampaikan melalui
E-mail: hsn_5805@yahoo.co.id
Ingin
mendapatkan kiriman ringkasan ta’lim secara rutin silahkan gabung di Facebook
Group Majlis Ta’lim AL KIFAHI AL TSAQAFY:
http://www.facebook.com/groups/alkifahi/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar