Jumat, 31 Juli 2015

TASAWUF - Bertobat dari Segala Perbutan Dosa



Pokok Bahasan     :  TASAWUF
Judul                    :  Bertobat dari Segala Perbutan Dosa
Nara Sumber        :  Al Ustdz. Al Habib Umar bin Abdurrahman Assegaf


Assalamu’alaikum Wr. Wb.


Hendaknya kalian semua tobat dari segala dosa, baik dosa kecil maupun dosa besar, baik dosa zohir maupun dosa bahtin. Tobat adalah langkah pertama jalan menuju Alloh. Tobat adalah dasar pokok dari tingkatan-tingkatan maqom. Alloh sangat menyukai hamba-hambanya yang mau bertobat, dan sesungguhnya Alloh akan mengampuni dosa-dosa hambanya yang bertobat.

Bila orang bertobat dan Alloh mengampuni dosa-dosanya, maka orang tersebut kembali bersih seperti tidak mempunyai dosa. Sesungguhnya suara orang yang terdesak dalam bertobat sangat Alloh sukai. Jika ada kemauan untuk bertobat, niscaya Alloh ampuni dosa-dosanya.

Tobat dari dosa hendaknya jangan melebihi waktu 6 jam, jika sudah lewat waktu 6 jam dia belum bertobat, maka malaikat akan mencatat perbuatan jahatnya sebagai perbutan dosa.

Ada 3 syarat yang harus dipenuhi seseorang yang akan diterima tobatnya, yaitu:
1.    Tidak sah tobat kita, tanpa kita meninggalkan perbuatan dosa kita.
2.    Kita harus menyesal atas perbutan dosa yang telah kita lakukan.
3.    Bertekad bulat (Azam) dalam diri kita, bahwa kita tidak akan berbuat dosa yang sama sepanjang hidup kita.

Ciri-ciri atau tanda-tanda orang yang tobatnya bersungguh-sungguh:
1.    Lunak dia punya hati atau tidak keras kepala.
2.    Banyak menangis.
“Tidak akan masuk neraka jahanam seorang hamba yang menangis karena takut kepada Alloh akibat dosanya.” (Hadist) Dalam riwayat hadist yang lain Rasululloh bersabda: “Tidak akan masuk neraka jahanam seorang hamba yang menangis karena takut kepada Alloh akibat dosanya sampai air susu dapat kembali kedalam putingnya.”
3.    Melazimkan toat kepada Alloh, menyesuaikan perbuatannya dengan perintah-perintah Alloh.
4.    Meninggalkan teman-teman yang tidak baik.
Manusia adalah anak dari lingkungannya. “Manusia berada di bawah pengaruh agama temannya.” (Hadist) Hendaknya memilih teman yang baik, tinggalkan teman-teman yang tidak baik.
5.    Meninggalkan tempat-tempat yang tidak baik. Tempat-tempat yang menyalahi aturan-aturan Alloh, tempat-tempat yang tidak Alloh Ridhoi.

Jauhkanlah oleh kamu terus-menerus perbuatan dosa, sehingga kamu lupa untuk segera bertobat.

Yang wajib atas tiap-tiap muslimin (lelaki maupun perempuan):
1.    Menjaga diri dari perbuatan dosa, baik dosa kecil maupun dosa besar. Cara menghindar dari dosa sebagaimana kita menjaga diri dari api, sehingga kita terhindar dari terbakar. Menghindari dosa bagai kita menjaga diri dari air, sehingga kita tidak terseret air yang deras. Menghindari dosa bagai kita menjaga diri dari racun, sehingga kita terhindar dari kematian akibat racun yang berbisa.
2.    Jangan memilih atau menimbang-nimbang dosa, mana yang lebih ringan dosanya? Tetapi hendaknya hindari semua dosa. Jangan seperti kisah seorang ulama di zaman dahulu yang bernama Barsiso. Dalam suatu riwayat ulama tersebut di undang oleh seorang perempuan yang mengharapkan kesaksian darinya. Singkat cerita ternyata perempuan tersebut bermaksud menjebaknya, setelah ulama tersebut masuk ke dalam rumah perempuan tersebut, perempuan tersebut segera mengunci rumahnya, perempuan tersebut memberikan 3 pilihan kepada Barsiso, yaitu: berzina dengannya, membunuhnya atau minum khomer? Jika tidak maka perempuan tersebut mengancamnya akan berteriak sehingga orang sekampung akan menangkap Barsiso. Setelah menimbang-nimbang akhirnya Barsiso memilih meminum khomer, karena ia berpendapat jika dosa berzina ataupun membunuh tentulah lebih besar dosanya. Akan tetapi ia tidak menyadari bahwa minum khomer adalah pintu dari segala kejahatan. Akibat minum khomer Barsiso menjadi hilang akal, akibatnya ia menzinahi perempuan tersebut, dan karena takut perbuatan zinanya diketahui orang banyak akhirnya ia membunuh perempuan tersebut. Akibat memilih 1 perbuatan dosa yang dianggap paling ringan dosanya, berakibat ia mengerjakan 3 perbuatan dosa sekaligus.
3.    Jangan membicarakan kepada orang lain perbutan dosa yang akan kita kerjakan.
4.    Hindari dari membicarakan perbutan dosa yang telah kita kerjakan kepada orang lain. Jika perbutan dosa yang kita lakukan menyangkut haq Alloh, maka hendaknya kita jangan membicarakannya kepada orang lain, segeralah bertobat karena sesungguhnya Alloh Maha Pengampun kepada hambanya yang mau bertobat. Jika dosa yang kita lakukan menyangkut haq kepada manusia, maka hendaknya selesaikan terlebih dahulu urusannya kepada manusia, baru kita melakukan tobat kepada Alloh. Sudah menjadi watak dasar manusia adalah kikir/pelit sehingga sangatlah sulit bagi kita mendapatkan maaf dari mereka. Untuk itu sedapat mungkin hindari kita melakukan kesalahan kepada manusia. Bukti bahwa manusia mempunyai watak/sifat dasar kikir adalah: pada saat manusia di lahirkan ke muka bumi, tangannya terlihat terlepas, lain halnya saat manusia mengalami ajal kematian, maka terlihat tangannya terkepal.
Manusia mempunyai sifat/watak dasar kikir, oleh karena itu harus ada usaha memerangi sifat/watak kikir tersebut. Dan orang yang selamat adalah orang yang berhasil memerangi sifat/watak kikir tersebut.
5.    Jangan bergembira atas perbutan dosa yang telah kita lakukan.
6.    Menyesali perbuatan dosa yang telah dilakukan dan segera bertobat dari perbutan dosa yang telah dikerjakan. 


CATATAN:
Ini saja yang dapat al-faqir rangkum dari isi penjelasan ta’lim yang begitu luas yang disampaikan oleh Al Ustdz. Al Habib Umar bin Abdurrahman Assegaf. Semoga rangkuman ini dapat bermanfaat dan menjadi motivasi dalam menuntut ilmu.
Kebenaran Mutlaq milik Alloh dan Segala Kekhilafan adalah dari pribadi Al-faqir sendiri. Segala kelebihan dan kekurangan yang Al-faqir sampaikan dalam ringkasan ini mohon dibukakan pintu maaf yang seluas-luasnya.
Karena keterbatasan ilmu yang Al-faqir miliki, maka Al-faqir tidak membuka forum Tanya Jawab dalam Blog ini.
Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya al-faqir haturkan kepada Syaidil Walid Al Ustdz Al Habib Umar bin Abdurrahman Assegaf yang telah memberikan izin kepada al-faqir untuk dapat menyebarluaskan isi ta’lim di Majlis Ta’lim AL KIFAHI AL TSAQAFY, dan tal lupa ucapan terima kasih al-faqir sampaikan untuk H. Aun Mustofa yang telah mengizinkan al-faqir untuk menggunakan fasilitas kantor untuk membuat ringkasan ta’lim ini. 
Afwan Al-faqir tidak mencantumkan nama kitab dan pengarang dalam setiap rangkuman yang al-faqir kirimkan, karena ada permintaan dari Al Ustdz untuk tidak mencantumkannya. Karena disamping mengunakan kitab utama, beliau juga mengunakan kitab-kitab lain sebagai referensi untuk memperjelas dalam menerangkan permasalahan yang ada dalam kitab utama yang dibaca, harap dapat di maklum, terima kasih. 

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Diterbitkan dalam rangka mengajak untuk menghadiri Majlis Ta’lim AL KIFAHI AL TSAQAFY. Kritik & Saran dapat disampaikan melalui E-mail:  hsn_5805@yahoo.co.id

Ingin mendapatkan kiriman ringkasan ta’lim secara rutin silahkan gabung di Facebook Group Majlis Ta’lim AL KIFAHI AL TSAQAFY: http://www.facebook.com/groups/alkifahi/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar