Pokok
Bahasan : TASAWUF
Judul : Bertobat dari Segala Perbutan Dosa
Nara
Sumber : Al
Ustdz. Al Habib Umar bin Abdurrahman Assegaf
Hendaknya
kalian semua tobat dari segala dosa, baik dosa kecil maupun dosa besar, baik
dosa zohir maupun dosa bahtin. Tobat adalah langkah pertama jalan menuju Alloh.
Tobat adalah dasar pokok dari tingkatan-tingkatan maqom. Alloh sangat menyukai
hamba-hambanya yang mau bertobat, dan sesungguhnya Alloh akan mengampuni
dosa-dosa hambanya yang bertobat.
Bila
orang bertobat dan Alloh mengampuni dosa-dosanya, maka orang tersebut kembali
bersih seperti tidak mempunyai dosa. Sesungguhnya suara orang yang terdesak
dalam bertobat sangat Alloh sukai. Jika ada kemauan untuk bertobat, niscaya Alloh
ampuni dosa-dosanya.
Tobat
dari dosa hendaknya jangan melebihi waktu 6 jam, jika sudah lewat waktu 6 jam
dia belum bertobat, maka malaikat akan mencatat perbuatan jahatnya sebagai
perbutan dosa.
Ada 3 syarat
yang harus dipenuhi seseorang yang akan diterima tobatnya, yaitu:
1. Tidak sah
tobat kita, tanpa kita meninggalkan perbuatan dosa kita.
2. Kita harus
menyesal atas perbutan dosa yang telah kita lakukan.
3. Bertekad
bulat (Azam) dalam diri kita, bahwa kita tidak akan berbuat dosa yang sama
sepanjang hidup kita.
Ciri-ciri
atau tanda-tanda orang yang tobatnya bersungguh-sungguh:
1. Lunak dia
punya hati atau tidak keras kepala.
2. Banyak
menangis.
“Tidak akan masuk neraka jahanam
seorang hamba yang menangis karena takut kepada Alloh akibat dosanya.” (Hadist)
Dalam riwayat hadist yang lain Rasululloh bersabda: “Tidak akan masuk neraka
jahanam seorang hamba yang menangis karena takut kepada Alloh akibat dosanya
sampai air susu dapat kembali kedalam putingnya.”
3. Melazimkan
toat kepada Alloh, menyesuaikan perbuatannya dengan perintah-perintah Alloh.
4. Meninggalkan
teman-teman yang tidak baik.
Manusia adalah anak dari
lingkungannya. “Manusia berada di bawah pengaruh agama temannya.” (Hadist)
Hendaknya memilih teman yang baik, tinggalkan teman-teman yang tidak baik.
5. Meninggalkan tempat-tempat
yang tidak baik. Tempat-tempat yang menyalahi aturan-aturan Alloh,
tempat-tempat yang tidak Alloh Ridhoi.
Jauhkanlah
oleh kamu terus-menerus perbuatan dosa, sehingga kamu lupa untuk segera
bertobat.
Yang wajib
atas tiap-tiap muslimin (lelaki maupun perempuan):
1. Menjaga diri
dari perbuatan dosa, baik dosa kecil maupun dosa besar. Cara menghindar dari
dosa sebagaimana kita menjaga diri dari api, sehingga kita terhindar dari
terbakar. Menghindari dosa bagai kita menjaga diri dari air, sehingga kita
tidak terseret air yang deras. Menghindari dosa bagai kita menjaga diri dari
racun, sehingga kita terhindar dari kematian akibat racun yang berbisa.
2. Jangan
memilih atau menimbang-nimbang dosa, mana yang lebih ringan dosanya? Tetapi
hendaknya hindari semua dosa. Jangan seperti kisah seorang ulama di zaman
dahulu yang bernama Barsiso. Dalam suatu riwayat ulama tersebut di undang oleh
seorang perempuan yang mengharapkan kesaksian darinya. Singkat cerita ternyata
perempuan tersebut bermaksud menjebaknya, setelah ulama tersebut masuk ke dalam
rumah perempuan tersebut, perempuan tersebut segera mengunci rumahnya,
perempuan tersebut memberikan 3 pilihan kepada Barsiso, yaitu: berzina
dengannya, membunuhnya atau minum khomer? Jika tidak maka perempuan tersebut mengancamnya
akan berteriak sehingga orang sekampung akan menangkap Barsiso. Setelah
menimbang-nimbang akhirnya Barsiso memilih meminum khomer, karena ia
berpendapat jika dosa berzina ataupun membunuh tentulah lebih besar dosanya.
Akan tetapi ia tidak menyadari bahwa minum khomer adalah pintu dari segala
kejahatan. Akibat minum khomer Barsiso menjadi hilang akal, akibatnya ia
menzinahi perempuan tersebut, dan karena takut perbuatan zinanya diketahui
orang banyak akhirnya ia membunuh perempuan tersebut. Akibat memilih 1
perbuatan dosa yang dianggap paling ringan dosanya, berakibat ia mengerjakan 3
perbuatan dosa sekaligus.
3. Jangan
membicarakan kepada orang lain perbutan dosa yang akan kita kerjakan.
4. Hindari dari
membicarakan perbutan dosa yang telah kita kerjakan kepada orang lain. Jika
perbutan dosa yang kita lakukan menyangkut haq Alloh, maka hendaknya kita
jangan membicarakannya kepada orang lain, segeralah bertobat karena
sesungguhnya Alloh Maha Pengampun kepada hambanya yang mau bertobat. Jika dosa
yang kita lakukan menyangkut haq kepada manusia, maka hendaknya selesaikan
terlebih dahulu urusannya kepada manusia, baru kita melakukan tobat kepada Alloh.
Sudah menjadi watak dasar manusia adalah kikir/pelit sehingga sangatlah sulit
bagi kita mendapatkan maaf dari mereka. Untuk itu sedapat mungkin hindari kita
melakukan kesalahan kepada manusia. Bukti bahwa manusia mempunyai watak/sifat
dasar kikir adalah: pada saat manusia di lahirkan ke muka bumi, tangannya
terlihat terlepas, lain halnya saat manusia mengalami ajal kematian, maka
terlihat tangannya terkepal.
Manusia mempunyai sifat/watak dasar
kikir, oleh karena itu harus ada usaha memerangi sifat/watak kikir tersebut.
Dan orang yang selamat adalah orang yang berhasil memerangi sifat/watak kikir
tersebut.
5. Jangan
bergembira atas perbutan dosa yang telah kita lakukan.
6. Menyesali
perbuatan dosa yang telah dilakukan dan segera bertobat dari perbutan dosa yang
telah dikerjakan.
CATATAN:
Ini saja yang dapat al-faqir rangkum
dari isi penjelasan ta’lim yang begitu luas yang disampaikan oleh Al Ustdz. Al
Habib Umar bin Abdurrahman Assegaf. Semoga rangkuman ini dapat bermanfaat dan
menjadi motivasi dalam menuntut ilmu.
Kebenaran
Mutlaq milik Alloh dan Segala Kekhilafan adalah dari pribadi Al-faqir sendiri.
Segala kelebihan dan kekurangan yang Al-faqir sampaikan dalam ringkasan ini
mohon dibukakan pintu maaf yang seluas-luasnya.
Karena
keterbatasan ilmu yang Al-faqir miliki, maka Al-faqir tidak membuka forum Tanya
Jawab dalam Blog ini.
Ucapan
terima kasih yang sebesar-besarnya al-faqir haturkan kepada Syaidil Walid Al
Ustdz Al Habib Umar bin Abdurrahman Assegaf yang telah memberikan izin kepada
al-faqir untuk dapat menyebarluaskan isi ta’lim di Majlis Ta’lim AL KIFAHI AL TSAQAFY, dan tal lupa ucapan terima
kasih al-faqir sampaikan untuk H. Aun Mustofa yang telah mengizinkan al-faqir
untuk menggunakan fasilitas kantor untuk membuat ringkasan ta’lim ini.
Afwan
Al-faqir tidak mencantumkan nama kitab dan pengarang dalam setiap rangkuman
yang al-faqir kirimkan, karena ada permintaan dari Al Ustdz untuk tidak
mencantumkannya. Karena disamping mengunakan kitab utama, beliau juga
mengunakan kitab-kitab lain sebagai referensi untuk memperjelas dalam
menerangkan permasalahan yang ada dalam kitab utama yang dibaca, harap dapat di
maklum, terima kasih.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Diterbitkan
dalam rangka mengajak untuk menghadiri Majlis
Ta’lim AL KIFAHI AL TSAQAFY. Kritik & Saran dapat disampaikan melalui
E-mail: hsn_5805@yahoo.co.id
Ingin
mendapatkan kiriman ringkasan ta’lim secara rutin silahkan gabung di Facebook
Group Majlis Ta’lim AL KIFAHI AL TSAQAFY:
http://www.facebook.com/groups/alkifahi/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar