Pokok
Bahasan : TASAWUF
Judul : Adab-adab Dalam Berdoa
Nara
Sumber : Al
Ustdz. Al Habib Umar bin Abdurrahman Assegaf
Hendaknya
kamu memperbanyak membaca doa, karena Alloh sangat senang bila kita sering
meminta kepada-Nya. Alloh murka bila kita meninggalkan meminta/berdoa
kepada-Nya. Lain halnya dengan manusia, bila diminta sekali ia masih senang,
tetapi bila kita sering meminta kepadanya mereka akan bosan dan marah.
Sedangkan Alloh semakin kita sering meminta, maka Alloh semakin senang.
Sehingga ada ungkapan: “Mintalah kepada Alloh meskipun hanya sekedar terompah
kayu.”
Bacalah
doa dengan disertai adab-adabnya. Ada seseorang yang berdoa dengan hanya
mengangkat 1 tangan. Terdengar sayup-sayup suara berkata, jika kamu mengangkat
kedua tanganmu niscaya Alloh mengabulkan doamu.
Iblis
saja yang telah durhaka kepada Alloh, berdoa memohon dipanjangkan umurnya
sampai hari Qiamat, masih Alloh kabulkan. Apalagi doa kita yang masih beribadah
kepada Alloh. Bacalah doa-doa yang bersumber dari Nabi-nabi dan doa-doa dari
para Aulia Solihin.
Nabi
Musa AS. terkenal sebagai nabi yang paling “cerewet” diantara nabi-nabi yang
lain. Dalam suatu riwayat Nabi Musa AS. melihat seseorang berdoa dengan
sungguh-sungguh, kemudian ia berkata: “Jika aku yang mempunyai kuasa
mengabulkan doa, niscaya aku kabulkan doa orang tersebut.” Alloh melalui
firmannya berkata: “Aku tidak akan mengabulkan doa orang yang pikirannya
kemana-mana/tidak khusyu dalam berdoa, ketahuilah bahwa hati orang tersebut
masih memikirkan kambing, ia khawatir akan kehilangan kambing-kambingnya.
Dalam
riwayat yang lain, Nabi Musa AS. melihat seorang hamba yang berdoa sambil
mengangkat tangan sampai terlihat bulu ketiaknya. Nabi Musa AS. terkagum dengan
orang tersebut. Tetapi Alloh berkata melalui firman-Nya: “Meskipun tangan orang
tersebut sampai menyentuh langit, niscaya Aku tidak akan kabulkan ia punya doa
selama masih ada makanan haram di dalam perutnya.”
Mendengar
Syaidina Umar berdoa untuk dirinya sendiri, Rasululloh SAW. menepuk pundak dari
Syaidina Umar, Rasululloh menegurnya, doakan juga orang lain bila ingin doamu
dikabulkan Alloh. Alloh akan mengabulkan doa kita sebelum Alloh mengabulkan doa
kita untuk orang lain.
Istigfar
atas dosa-dosa kita sebelum berdoa, doakan orang tua kita baik yang masih hidup
ataupun yang telah wafat. Agar doa kita terkabul, senangkan hati orang tua
kita, bila orang tua kita senang, maka hidup kita menjadi berkah, panjang umur
dll. Ridho Alloh diatas ridho orang tua, bila orang tua kita sudah ridho, maka
mudah saja bagi Alloh mengabulkan segala hajad dan doa kita.
Doakan
saudara-saudara kita, kerabat-kerabat kita dan doakan muslimin dan muslimat
secara umum. Doa seorang muslim terhadap saudaranya yang tidak ada dihadapannya
(sedang berlayar), doanya mustajab karena malaikat mengaminkan doanya.
Kiblatnya doa adalah langit, maka orang yang terzholimi bila ia berdoa
mengangkat tangannya, niscaya Alloh kabulkan doanya.
Siapa
orang yang mendoakan orang tuanya setelah tiap-tiap sholat fardhu, maka niscaya
ia telah berbuat syukur kepada kedua orang tuanya sesuai dengan perintah Alloh.
Siapa orang yang telah menjalankan shalat yang lima waktu, maka orang tersebut
telah bersyukur kepada Alloh. Dan siapa orang yang mendoakan kedua orang
tuanya, maka ia telah bersyukur kepada orang tuanya.
Ada
suatu riwayat seorang pemuda yang mengadukan tentang orang tuanya yang suka
mengambil hartanya, kemudian Rasululloh memanggil kedua orang tua dari pemuda
tersebut. Rasululloh bertanya kepada keduanya: “Benarkah apa yang dikatakan
pemuda ini bahwa kalian berdua telah mengambil hartanya?” Orang tua pemuda
tersebut berkata: “Benar, wahai Rasululloh. Sewaktu kami muda, tenaga kami
masih kuat, kami masih sanggup untuk mencari nafkah sendiri, sedangkan saat ini
kami sudah tua, kami tidak sanggup lagi untuk mencari nafkah, sedangkan anak
kami begitu pelit dengan hartanya, ia tidak mau memberikan kami nafkah,
sehingga terpaksa kami mengambil hartanya untuk menyambung hidup.” Rasululloh
sangat marah mendengar keterangan kedua orang tua tersebut, kemudian Rasululloh
berkata kepada pemuda tersebut: “Nyawamu dan hartamu adalah milik kedua orang
tuamu.”
Siapa
orang yang memohon ampun untuk muslimin wal muslimat sepanjang hari semalam
sebanyak 27 kali, maka ia terbilang muzadatul doa (orang yang dikabulkan
doanya), berkah darinya diturunkannya ridzki, diturunkannya hujan dan derajat
dari orang tersebut seperti Wali Alloh.
CATATAN:
Ini saja yang dapat al-faqir rangkum
dari isi penjelasan ta’lim yang begitu luas yang disampaikan oleh Al Ustdz. Al
Habib Umar bin Abdurrahman Assegaf. Semoga rangkuman ini dapat bermanfaat dan
menjadi motivasi dalam menuntut ilmu.
Kebenaran
Mutlaq milik Alloh dan Segala Kekhilafan adalah dari pribadi Al-faqir sendiri.
Segala kelebihan dan kekurangan yang Al-faqir sampaikan dalam ringkasan ini
mohon dibukakan pintu maaf yang seluas-luasnya.
Karena
keterbatasan ilmu yang Al-faqir miliki, maka Al-faqir tidak membuka forum Tanya
Jawab dalam Blog ini.
Ucapan
terima kasih yang sebesar-besarnya al-faqir haturkan kepada Syaidil Walid Al
Ustdz Al Habib Umar bin Abdurrahman Assegaf yang telah memberikan izin kepada
al-faqir untuk dapat menyebarluaskan isi ta’lim di Majlis Ta’lim AL KIFAHI AL TSAQAFY, dan tal lupa ucapan terima
kasih al-faqir sampaikan untuk H. Aun Mustofa yang telah mengizinkan al-faqir
untuk menggunakan fasilitas kantor untuk membuat ringkasan ta’lim ini.
Afwan
Al-faqir tidak mencantumkan nama kitab dan pengarang dalam setiap rangkuman
yang al-faqir kirimkan, karena ada permintaan dari Al Ustdz untuk tidak
mencantumkannya. Karena disamping mengunakan kitab utama, beliau juga
mengunakan kitab-kitab lain sebagai referensi untuk memperjelas dalam
menerangkan permasalahan yang ada dalam kitab utama yang dibaca, harap dapat di
maklum, terima kasih.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Diterbitkan
dalam rangka mengajak untuk menghadiri Majlis
Ta’lim AL KIFAHI AL TSAQAFY. Kritik & Saran dapat disampaikan melalui
E-mail: hsn_5805@yahoo.co.id
Ingin
mendapatkan kiriman ringkasan ta’lim secara rutin silahkan gabung di Facebook
Group Majlis Ta’lim AL KIFAHI AL TSAQAFY:
http://www.facebook.com/groups/alkifahi/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar